Berita Banda Aceh
Banyak Orang Takut Mandikan dan Kafani Jenazah Selama Covid 19, DSI Aceh Beri Pelatihan Tajhiz Mayat
"Mengingat, banyak orang dengan kondisi Covid-19 ini tidak berani lagi memandikan dan mengkafani jenazah," ujarnya.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nurul Hayati
"Mengingat , banyak orang dengan kondisi Covid-19 ini tidak berani lagi memandikan dan mengkafani jenazah," ujarnya.
Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh menggelar pelatihan tajhiz mayat yang berlangsung 26-29 April 2021 di Hotel Kumala, Banda Aceh.
Kegiatan itu diikuti oleh 35 peserta dari kabupaten/kota di Aceh.
Para pesertanya merupakan petugas khusus fardhu kifayah yang dimiliki setiap daerah.
Kegiatan itu menghadirkan narasumber dari unsur MPU, akademisi, Dinas Syariat Islam, dan tokoh agama Islam.
Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Dr EMK Alidar SAg MA menyambut baik penyelenggaraan kegiatan ini, karena akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
Katanya, meskipun diselenggarakan dalam bulan suci Ramadhan, namun peserta tetap antusias.
Baca juga: Pemkab Pidie Jaya Santuni dan Serahkan Sembako untuk Tenaga Harian Lepas Lumpuh Asal Trienggadeng
"Mengingat, banyak orang dengan kondisi Covid-19 ini tidak berani lagi memandikan dan mengkafani jenazah," ujarnya.
Kadis juga berpesan, agar petugas pemandian jenazah selalu memakai masker, sarung tangan, dan mandi dengan memakai sabun setelah memandikan jenazah.
Ia berharap, kedepan tidak ada lagi gampong yang tidak ada orang memandikan mayat, apalagi di musim Covid-19.
"Kita tak tahu kapan pandemi ini akan berakhir, kita doakan semoga Allah mencabut pandemi Covid ini dengan berkah Bulan Ramadhan," ujarnya.
Sementara Tadas Panitia, Dr Fikri Bin Sulaiman Ismail Lc MA mengatakan, kegiatan tersebut berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat.
Ia berharap, peserta yang dilatih dapat mengaplikasikan ilmunya di masyarakat.
Kegiatan pelatihan tajhiz mayat ini ditutup secara resmi oleh Kepala Seksi Lembaga Keagamaan DSI Aceh, Dr Abdul Rani SSosi MA.
Ia berharap, semoga dengan kegiatan ini peserta nantinya dapat melatih masyarakat di gampong, agar tidak krisis lagi petugas fardhu kifayah di Aceh.
Ia berharap, pemerintah gampong di Aceh dapat mengusulkan kegiatan tajhiz mayat melalui dana desa. (*)
Baca juga: Dua Nyawa Melayang, Sepmor Tabrakan Dalam Gelap