Berita Banda Aceh

Menparekraf Dukung Wisata Halal Banda Aceh, Wali Kota Usul Revitalisasi Ulee Lheue dan Gampong Pande

Penulis: Misran Asri
Editor: Ibrahim Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, menyerahkan kupiah meukutop kepada Menparekraf, Sandiaga Uno, di Balai Kota Banda Aceh, Minggu (2/5/2021).

Potensi wisata yang dimiliki Banda Aceh harus dikemas semaksimal mungkin untuk pengembangan wisata halal.

Laporan Misran Asri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan siap mendukung pengembangan wisata halal Banda Aceh.

Pernyataan Sandiaga Uno itu disampaikan di Balai Kota, Minggu (2/5/2021), saat mengisi kegiatan Diskusi Pengembangan Pariwisata Aceh Sebagai Destinasi Wisata Halal, di Aula Mawardy Nurdin.

Tiba di Balai Kota sekitar pukul 10.30 WIB, Menparekraf yang mengenakan batik motif biji kopi, disambut Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, di lobi Gedung A Kompleks Balai Kota.

Menparekraf datang bersama rombongan, termasuk Deputi Industri dan Investasi, Fadjar Hutomo dan Direktur Kelembagaan Kemenparekraf, Reza Fahlevi, yang pernah menjabat sebagai Kadis Pariwisata Banda Aceh dan Provinsi Aceh.

Bersama Menteri juga ikut serta Anggota Komisi X DPR-RI, Illiza Sa’aduddin Djamal yang juga mantan Wali Kota Banda Aceh.

Kemudian hadir juga Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal.

Baca juga: ‘Tsunami’ Covid-19 di India Kian Mengerikan, Oksigen di Rumah Sakit Langka, Stok Vaksin Corona Habis

Usai disambut di lobi kantor, Wali Kota langsung mengajak Sandiaga Uno menuju Aula Mawardi Nurdin di lantai IV.

Disana, sudah menunggu 70 peserta diskusi.

Mereka berasal dari berbgai latar profesi yang berhubungan langsung dengan dunia pariwisata.

Ada pengusaha hotel, restoran, cafe dan rumah makan. Ada juga dari pelaku industri rumah tangga, yakni UMKM.

Dikatakan Menparekraf, Kota Banda Aceh kaya akan potensi wisata.

Ia sudah berkeliling mulai dan melihat potensi tersebut.

Ia juga sudah menyempatkan diri ke Sabang.

Baca juga: Usai Heboh Pasukan Setan, Beredar Kabar Denjaka Tiba di Papua, Ini Penjelasan Marinir dan TNI AL

Menurut Sandiaga Uno, potensi wisata yang dimiliki Banda Aceh harus dikemas semaksimal mungkin untuk pengembangan wisata halal.

Ia memastikan, Kemenparekraf akan mendukung pengembangan wisata halal Banda Aceh.

Sandiaga Uno juga mengatakan, ada beberapa program khusus antara Kemenparekraf dengan Pemko Banda Aceh.

Program itu berkaitan dengan event, program khusus peningkatan kapasitas SDM ekonomi kreatif, dan program khusus pengembangan destinasi.

“Nanti ada tiga program khusus dengan Pemko Banda Aceh, yakni berkaitan dengan event, peningkatan SDM ekonomi kreatif dan pengembangan destinasi,” ungkap alumni Wichita State University di Kansas, Amerika ini.

Terkait dengan SDM, dikatakan, akan menawarkan SDM terbaik yang dimiliki Banda Aceh dan Aceh untuk dikirim ke Politeknik Pariwisata (Poltekpar) terdekat.

Baca juga: Gajah Berkeliaran dan Obrak-abrik Kebun Petani Leuser, Ketua DPRK Agara Minta BKSDA Turun Tangan

“Ada Poltek di Bali, Palembang, dan Bandung. Para lulusan Poltek yang kita kelola, jadi incaran pelaku ekonomi kreatif dan pariwisata. Tentunya nanti kita akan lakukan penyandingan daripada program sehingga penyiapan daripada SDM ini bisa secara terukur akan kita tingkatkat,” tandas Sandiaga Uno.

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, berharap dukungan penuh Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kemenparekraf, dalam rangka memajukan pariwisata Banda Aceh.

Sejalan dengan konsep wisata halal yang kini digaungkan Kemenparekraf, kata Aminullah, Banda Aceh memiliki sejumlah wisata favorit yang kerap menjadi incaran wisatawan domestik maupun mancanegara.

Diantaranya, wisata religi, budaya dan sejarah, edukasi tsunami, alam, dan wisata kuliner. Kelima destinasi wisata tersebut terbukti mampu menarik minat wisatawan mancanegara, terutama dari Malaysia dan Singapura.

“Pada 2019, kita berhasil tingkatkan kunjungan wisata hingga 500 ribu lebih wisatawan. Naik signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Per tahunnya ada kenaikan hingga 200 ribu wisatawan,” ungkap wali kota yang mulai menjabat 7 Juni 2017 ini.

Baca juga: RSU Cut Meutia Aceh Utara Masih Rawat 12 Pasien Terkonfirmasi Covid-19

Namun, saat pandemi kunjungan wisata ke ‘Kota Gemilang’ menurun drastis.

Persentase penurunan hingga 65 persen.

Pandemi Covid-19 sangat berdampak signifikan bagi para pelaku Pariwisata di Banda Aceh dan tempat-tempat kuliner.

“Namun di awal 2021, Banda Aceh telah menerima wisatawan lokal maupun domestik nusantara. Perkembangan di Awal 2021, Pariwisata Banda Aceh sudah bangkit kembali, terutama untuk wisatawan domestik nusantara dan lokal atau warga Aceh sendiri,” kata Aminullah.

Meski pandemi belum berakhir, tambah Wali Kota, Pemko terus berupaya berinovasi agar UMKM tetap berdaya meski kunjungan wisata menurun.

Karena tantangan terbesar salah-satunya adalah pemasaran.

Baca juga: VIDEO - Tiga Lumba-lumba Terjebak di Empang, Diduga Terbawa Arus Saat Mengejar Mangsa

Ketika pariwisata lesu maka akan berdampak pada pelaku UMKM yang di Banda Aceh jumlahnya mencapai 15.107 unit.

Karenanya, ia berharap dukungan penuh dari Sandiaga Uno dan Kemenparekraf mendorong pengembangan wisata halal Banda Aceh.

Dengan wisata halal, menurut Aminullah, menjadi peluang bisnis menggunakan kreativitas dan fleksibilitas dalam melayani berbagai kebutuhan wisatawan.

Saat ini, katanya, Pemko sedang menata kawasan pantai Ulee Lheue untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata lengkap dengan fasilitas pendukung seperti fasilitas ibadah yang direncanakan akan dibangun miniatur dari Masjid Baiturrahman.

Kemudian di Ulee Lheue juga sudah dilengkapi dengan Ulee Lheue Park yang menyediakan aneka kuliner khas Aceh plus taman bermain bagi anak.

Baca juga: VIDEO - Viral Seorang Pria Meninggal Saat Sujud Shalat Jumat, Ini Penjelasan Kapolsek Pamanukan

Kemudian di kawasan Gampong Pande, Pemko juga akan mengembangkan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata sejarah, dimana di kawasan tersebut terbentuknya peradaban Islam di Aceh pada abad ke-13.

Ia pun mengusulkan kepada Menteri Sandiaga Uno untuk mendukung proses revitalisasi kedua kawasan tersebut, yakni kawasan Ulee Lheue dan Gampong Pande.

Di penghujung acara, wali kota dan Sandiaga Uno keliling Aula melihat langsung produk-produk lokal Banda Aceh karya dari pelaku UMKM.

Dalam kesempatan ini, Sandiaga Uno mengapresiasi produk-produk tersebut karena dinilai memiliki kualitas yang mampu bersaing dengan produk impor.

“Saya yakin diantara pelaku UMKM di sini, akan ada 4 hingga 5 orang yang akan maju dan menjadi pengusaha berskala nasional,” kata Sandiaga Uno.

“Suatu saat, produk Minyeuk Pret (produk parfum lokal Aceh) akan mampu merebut pasar dari parfum impor,” ujarnya optimis.(*)

Berita Terkini