SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh pengampunan dan keberkahan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya.
Sebesar dosa apapun selain syirik atau murtad akan dimaafkan Allah SWT, karena Ramadhan sekaligus bulan taubat.
Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim MA (Ketua ICMI Aceh) pada program Serambi Spritual, Rabu (5/5/2021) menjelaskan tema "Ramadan Bulan Taubat".
Untuk diketahui, tausyiah Ramadhan 1442 H dalam program Serambi Spritual bekerja sama antara Serambi FM dengan Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).
Acara "Serambi Spiritual Dialog Interaktif Ramadhan 1442 H" di studio Serambi FM, diisi oleh para pemateri dari kalangan ustadz/ tengku/ akademisi dari Aceh.
Program berlangsung setiap pagi (Senin s/d Jumat) pukul 10.00-11.00 WIB dipancarkan melalui saluran radio 90,2 Mhz, dan live streaming di Fanspage Serambinews.com, serta Instagram Serambi FM.
Program Serambi Spiritual ini menghadirkan para ulama dan ustaz terkemuka yang mengasuh pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).
Simak selengkapnya siaran langsung di Facebook Serambinews.com di bawah ini.
Baca juga: Malam Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan 2021, Itikaf dan Sholat Tahajud Dianjurkan
*Ramadhan Berbeda dengan Bulan Lain*
Prof Farid mengulas bahwa bulan Ramadhan berbeda jauh dengan bulan lain. Mengibaratkan bulan Ramadhan seperti jalan tol dan bulan biasa jalan umum yang sering terjadi macet.
Gambaran demikian sebagai bentuk Ramadhan bebas hambatan beribadah kepada Allah SWT.
Beribadah dalam bulan Ramadhan dari berpuasa dan mengerjakan amalan-amalan lainnya, pahalanya langsung disambut Allah SWT bahkan dilipatgandakan.
Sedangkan, kalau bulan biasa ibadah tidak seistimewa dalam bulan Ramadhan, sehingga Prof Farid mengambarkan seperti jalanan umum, yang terdapat macet dan masalah dalam perjalanan.
"Beda bulan Ramadhan dengan bulan non Ramadhan, kalau non Ramadhan, kita berjalan di jalan yang ada berbagai persoalan seperti macet dan sebagainya," katanya.
"Namun pada bulan Ramadhan, seperti jalan tol, mulus sekali jalannya untuk beribadah kepada Allah SWT," tambah guru besar UIN Ar-Raniry ini.
Baca juga: Doa Hari ke-13 Ramadhan 2021 Hingga Hari ke-30 Ramadhan 1442 H, Dibaca Usai Sholat Fardhu
*Dosa Tidak Mesti ke Arena Dosa*
Dosa bukan hanya datang ke medan dosa dan melakukan kemaksiatan, membiarkan orang melakukan kemungkaran di depan mata atau kemungkaran yang diketahui, maka itu juga bernilai dosa.
"Dosa itu tidak mesti kita harus ke arena dosa, misalnya ada pihak-pihak yang melakukan kemungkaran, kita diam saja, itu juga sebenarnya dosa, jangan dipikir dosa hanya ada di medan area dosa," tegas Prof Farid.
Baca juga: VIDEO - Suasana Malam Pertama Ramadhan 2021 di Sejumlah Negara Masih dengan Pembatasan
*Cara Taubat dengan Shalat*
Satu diantara cara bertaubat adalah dengan melaksanakan shalat. Ketika melaksanakan shalat, Allah menghadirkan dosa-dosa manusia di atas pundaknya.
Sehingga, ketika dalam posisi rukuk dan sujud, dosa-dosa jatuh dan luruh dari tubuh manusia.
Bila membersihkan badan dengan mandi, maka membersihkan jiwa dengan shalat. Menjaga shalat sama halnya menjaga kebersihan jiwa seorang manusia.
"Allah menerima taubat dengan cara shalat, dosa-dosa tersebut dihadirkan di atas pundak kita, jadi ketika sujud, dosanya luruh, ketika rukuk dosa-dosa jatuh, jadi kata Nabi kalau shalat terus setiap waktu sama seperti mandi setiap waktu, bersih karena telah dibersihkan dengan air," terang Ketua ICMI Aceh.
Baca juga: VIDEO Harga Bahan Pokok Dapur Naik Jelang Ramadhan 2021 di Meulaboh, Hanya Tomat Masih Normal
*Kiat untuk Taubat*
Menurut Prof Farid, tidak ada ibadah khusus untuk bertaubat, ibadah sama seperti pada umumnya yakni melaksanakan shalat lima waktu sehari semalam, memperbanyak membaca Alquran, beriftiqar dan senantiasa mengingat Allah SWT.
Ibadah-ibadah tersebut secara tidak langsung menghapus dosa-dosa manusia.
"Kiatnya, membaca Alquran, shalat malam apalagi dalam bulan puasa semua digandakan, zakat, iftiqar itu juga perkara yang menghapus dosa," ucapnya.
Baca juga: VIDEO Heboh Warga Lhok Bengkuang Aceh Selatan Panen Ikan 1 Ton Jelang Puasa Ramadhan 2021
*Jika Merasa Masih Berdosa*
Seorang Muslim telah berusaha beribadah dengan sebaik-baiknya, menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauh dari yang dilarang.
Namun, dalam hati kecil masih merasa ada yang menganjal dan kesalahan yang belum bisa diterima hati.
Terang Prof Farid, jika hal demikian terjadi, maka seorang muslim harus mengutarakan kegelisahan hatinya melalui doa.
Bagus bila seorang mengingat dosa-dosanya, karena mengingat dosa demikian menjadikan seorang Muslim takut untuk berbuat dosa-dosa baru.
"Kalau merasa belum terhapus, masih ingat dosa-dosa lama, sebenarnya ini bagus dan utarakan melalui doa untuk minta ampun atas dosa-dosa tersebut," ujarnya.
"Kita harus berdoa seakan berbicara dengan Allah, maka Allah akan menerima, siapa tahu dulu pernah mendzalimi orang lain dan tidak memiliki keberanian untuk meminta maaf secara langsung.
Bisa memohon kepada Allah untuk dihapuskan dosanya, serta berniat dalam hati untuk tidak mengulangi kembali dosa-dosa yang sama," tambahnya.
Baca juga: Jelang Puasa Ramadhan 2021, Masjid Haji Keuchik Leumiek Banda Aceh Masak Kuah Beulangong
*Ciri Orang yang Diterima Taubat*
Ada beberapa ciri orang yang diterima taubatnya oleh Allah SWT dan tentu jika seseorang telah diterima taubat maka kehidupannya menjadi lebih bermakna dan tenteram.
Beberapa ciri orang diterima taubat sebagaimana dijelaskan Prof Farid yakni :
- Perasaan lebih tenteram
- Pandangan senantiasa positif
- Mudah rezeki
- Menjadi pribadi lebih baik
- Membawa energi positif jika bersosial dan sebagainya.
(Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: BERITA POPULER- Kepala Dinas Nikah Siri dengan Bawahan, Trik Soeharto Hadapi KKB hingga THR PNS Cair
Baca juga: BERITA POPULER – Janda & Pria Lajang Digerebek, Gadis Abdya Hilang, Bersimbah Darah di Aceh Utara
Baca juga: BERITA POPULER - Jadwal Cair THR, Biduan Dangdut Rudapaksa Remaja hingga Pemuda Nikahi PNS 53 Tahun