“Dia tidak bersekolah sejak Maret.
Semester ini telah disia-siakan untuk anakku.
Saya mungkin mengirimnya untuk belajar di kelas tiga lagi (dari semester depan). ”
Sang ibu menuduh sekolah pada awalnya tidak menanggapi kasus ini dengan serius.
Sekolah mengatakan itu adalah perilaku individu guru dan tidak bertanggung jawab di sini.
“Sekolah menskorsnya dari mengajar hanya sekitar 20 hari kemudian,” kata Yuan.
Yuan mengatakan kepada situs berita Red Star News bahwa dia akan menuntut sekolah dan gurunya.
Dia mengatakan dia telah menolak proposal yang dibuat oleh Chang yang mengatakan dalam sebuah dokumen bahwa dia ingin membayar kompensasi finansial kepada bocah itu.
Seorang wakil kepala sekolah, yang hanya diidentifikasi dengan nama belakang Zhang, mengatakan kepada thecover.cn, “Hanya otoritas tingkat atas yang memiliki keputusan akhir apakah sekolah memiliki tanggung jawab atau tidak”.
China telah melarang guru menggunakan hukuman fisik terhadap siswa.
Namun dalam praktiknya, tidak jarang guru menggunakan cara kekerasan untuk mendisiplinkan siswa.
Awal bulan ini sebuah taman kanak-kanak di Linyi, provinsi Shandong, ditutup setelah rekaman video seorang guru yang menampar beberapa anak di toilet dirilis secara online.
Polisi setempat telah meluncurkan penyelidikan, qq.com melaporkan.
Bulan lalu, seorang guru taman kanak-kanak di tenggara China dipecat dan ditahan setelah salah satu siswanya mencium kakinya dalam sebuah video yang bocor secara online.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul DIJAMBAK & Diseret Guru, Murid 9 Tahun Alami Pendarahan, sang Ibu Pilu: Aku Tak Bisa Memaafkannya
Baca juga: Tata Cara dan Niat Sholat Idul Fitri 1442 H, Lengkap dengan Amalan Sunnah sebelum Sholat Ied
Baca juga: Pengamat Tanggapi WN China Masuk RI di Tengah Larangan Mudik: Persepsi Seolah Pemerintah Membebaskan
Baca juga: Sama-sama Terjaring di Pos Penyekatan, Ibu Dewan Lolos, Guru yang Hendak Ngajar Harus Putar Balik