Beberapa anggota milisi pro-pemerintah yang tinggal di sana sambil menunggu transportasi udara ke kabupaten lain juga dilaporkan jadi korban.
Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan mengatakan, puluhan orang telah dibawa ke rumah sakit, beberapa dalam kondisi kritis.
Kekerasan di Afghanistan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan AS akan menarik tentaranya pada 11 September, untuk mengakhiri 20 tahun kehadiran militer asing.
Keputusan itu membuat marah Taliban yang telah menandatangani kesepakatan dengan Presiden AS sebelumnya Donald Trump bahwa pasukan tertentu akan pergi dari negara itu pada 1 Mei, tunduk pada jaminan keamanan tertentu.
Baca juga: Dituding Miliki Santet, Dua Napi di Merauke Tewas Dihakimi Sesama Napi
Baca juga: Dua Napi Lapas Merauke Tewas Dikeroyok, Dituduh Miliki Ilmu Hitam
Baca juga: USK Peringkat Pertama dalam Pendanaan PKM 2021
Kompas.com dengan judul "Ledakan Bom di Sekolah Afghanistan, 40 Tewas termasuk Anak-anak",