Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa di Aceh, untuk periode Januari-April 2021, jumlahnya sudah mencapai 587.673 KK, dengan nilai dana sebesar Rp 176,300 miliar.
“Ini artinya, peran dana desa untuk membantu masyarakat miskin dalam pemenuhan kebutuhan pokok ke luarganya yang terdampak covid di Gampong sangat lah besar,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Azhari Hasan, SE, MSi didampingi Kabid Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Gampong, Zul Husni, S.Sos, MSi kepada Serambinews.com, Minggu (30/5) ketika dimintai penjelasannya terkait penyaluran BLT Dana Desa.
Azhari mengungkapkan, besaran nilai BLT dana desa yang diberikan kepada masyarakat miskin dan masyarakat gampong yang terdampak covid/yang terkena PHK di masa pandemi covid cukup lumayan Rp 300.000/bulan/KK.
Uang senilai itu, kata Azhari Hasan, bisa membeli beras 1 sak (15 Kg), telur ayam dua lemping (60 butir), minyak goreng 2 Kg, gula pasir 2 Kg, bubuk kopi, teh dan kebutuhan lainnya.
BLT dana desa itu, kata Azhari Hasan, telah menyelamatkan 500.000 orang miskin, dalam kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok keluarganya.
Oleh karena itu kepada daerah-daerah dan gampong-gampong yang belum mencairkan dana desanya tahap I dan tahap II, diminta segera diproses administrasi persyaratan usulan untuk pencairan dana desa tahap I dan II ke Kantor KPPN setempat.
BLT dana desa itu, menurut Azhari Hasan, sangat dibutuhkan masyarakata miskin yang terdampak pandemi covid.
Kelesuan ekonomi di desa tahun ini karena pandemi covid, masih memberikan dampak kurang baik bagi pertumbuhan dunia usaha.
Salah satu cara untuk membangkitkan daya beli masyarakat, adalah membantu masyarakat miskin terdapak pandemi covid dengan BLT dana desa.
Kabid Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Gampong DPMG Aceh, Zul Husni menyebutkan, dari 23 kabupatren/kota di Aceh, baru 10 daerah yang semua gampongnya telah mencairkan dana desa tahap I.
Untuk pencairkan dana desa tahap II baru, sebanyak 16 daerah yang telah mencairkan dana gampong, tujuh daerah lagi, sampai kini belum mencairkan dana desa tahap II nya.
Daerah yang sudah mencairkan dana desa tahap I nya untuk semua gampongnya, sebut Zul Husni, adalah Banda Aceh, Bener Meriah, Aceh Barat, Aceh Selatan, Gayo Lues, Nagan Raya, Pijay, Aceh Tamiang, Langsa dan Lhokseumawe.
Zul Husni mengatakan, pada tahun 2021 ini, Aceh mendapat alokasi dana desa senilai Rp 4,9 trilliun untuk disalurkan kepada 6.497 gampong di Aceh yang tersebar di 23 daerah.
Dalam penyalurannya kepada daerah dan gampong, sebut Zul Husni, dana desa dibagi dalam tiga tahap.
Tahap I sebesar 40 persen, periode pencairannya mulai bulan Januari-April, Tahp II sebesar 40 persen, periode pencairannya Mei-Agustus dan tahap III sebesar20 persen, periode pencairannya September-Desember.
Untuk pencairan tahap I sebesar 40 persen, yang telah mencairkan 100 persen, baru 10 daerah, 13 daerah lainnya belum mencairkan 100 persen, dana desa tahap I.
Untuk pencairan dana desa tahp II sebesar 40 persen, daerah yang sudah mencairkan ada sekitar 16 daerah, tapi belum seluruh gampongnya.
Selanjutnya, ada tujuh daerah lainnya yaitu Kota Subulussalam, Aceh Jaya, Aceh Singkil, Abdya, Simeulue, Aceh Timur dan Pidie, belum mencairkan dana desa tahap II nya, satu gampong pun.
Kepada daerah dan gampong yang belum mencairkan dana desa tahap I secara penuh, kata Zul Husni, ia minta Kepala DPMG Kabupaten/Kota bersama Pak Camat dan pendamping dana desa di gampong, membantu Pak keuchiek dan perangkat gampongnya untuk menyelesaikan adminitrasi pencairan dana desa tahap I agar bisa mengusulkan pencairan dana desatahap I sebesar 40 persen.
Bagi daerah dan gampong yang belum mencairkan dana desa tahap II, kata Zul Husni, pihaknya juga meminta Kadis DPMG Kabupaten Kota, bersama Camat dan Pendamping Dana Desa membantu Keuchik/Kepala Desa dan perangkat gampong untuk membenahi administrasi pencairan dana desa tahap I dan usulan tahap II, agar bisa mencairkan dana desa tahap II nya sebesar 40 persen.
Peran dana desa dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi gampong dalam masa pandemi covid 19, dimana iklim investasi dan dunia bisnis sedang lesu, sangat besar.
Karena sumber dana desa sudah tersedia di Kantor KPPN di berbagai daerah.
Selain itu, lanjut Zul Husni, jika pemerinthan gampong, ingin membantu penduduknya yang kesulitan mendapat bantuan kebutuhan pokok, akibat dampak negatif dari pandemi covid 19 yang terus masih berlanjut sampai tahun 2021 ini, bisa menggunakan sumber dana desa melalui program BLT dana desa.
Pemerintah gampong, dibolehkan membuat program penyaluran BLT dana desa dengan besaran Rp 300.000/KK/bulan untuk penduduk gampong yang terdampak covid, sulit mencari nafkah keluarganya, atau terkena PHK.
Kepala Keluarga yang sulit mencari nafkah keluarganya, akibat pandemi covid 19, boleh diberikan BLT dana desa, sampai keluarga tersebut bisa kembali mandiri.
Oleh karena itu, lanjut Zul Husni, daerah-daerah dan gampong yang belum penuh mencairkan dana desa tahap I dan II, segera mengusulkan pencairan dana desanya, agar bisa membantu masyarakat yang kesulitan mencari nafkah dalam masa pandemi covid 19 ini, termasuk karyawan yang kena PHK.
Menurut data laporan dari daerah, sebut Zul Husni, jumlah gampong di Aceh yang telah mencairkan dana desa tahap II baru sebanytak 576 gampong dari 6.497 gampong yang ada di Aceh, atau baru sebesar 8,87 persen.
Sedangkan gampong yang belum mencairkan dana desa tahap I nya, masih ada 899 gampong lagi.
Ini artinya, sumber dana untuk membantu penduduk miskin di gampong sudah tersedia, tapi kenapa daerah dan gampong, tidak mengurus sumber dana desa itu dengan baik.
Padahal, melalui sumber dana desa, gampong-gampong yang mengalami kesulitan membantu masyarakatanya yang terkena dampak ekonomi pandemi covid, bisa dibantu melalui sumber dana desa.
Data yang masuk ke DPMG Aceh terkait program bantuan BLT dana desa, sebut Zul Husni, ada empat daerah yang seluruh gampongnya memprogramkan penyaluran BLT dana desanya, kepada warganya yang mengalami kesulitan mencari nafkah harian untuk pemenuhan kebutuhan pokok keluarganya.
Keempat daerah itu, sebut Zul Husni, adalah Aceh Selatan (260 gampong), Aceh Barat (321 gampong), Aceh Tamiang (212 gampong), dan Kota Langsa (66 gampong), daerah lainnya, ada juga menyalurkan BLT dana desa, tapi tidak seluruh gampong.
Total desa yang enyalurkan BLT dana desa pada bulan Januari sebanyak 4.999 gampong dengan nilai Rp 81,516 miliar, jumlah penerima manfaatnya sebanyak 278.387 KK.
Untuk bulan Februari, yang telah menyalurkan BLT dana desa kepada warganya secara penuh hanya Aceh Selatan, daerah lain tetap menyalurkan, tapi tidak semua gampong, memprogramkan penyaluran BLT dana desa.
Total gampong yang salurkan BLT dana desa sebanyak 3.348 gampong dengan nilai Rp 54,520 miliar dan penerima manfaat sebanyak 181.735 KK.
Untuk penyaluran bulan Maret dan April, penyaluran BLT dana desa masih tetap berjalan, tapi jumlahnya sudah berkurang.
Bulan Maret yang salurkan BLT dana desa sebanyak 1.532 gampong dengan nilai Rp 27,353 miliar, jumlah penerima manfaatnya sebanyak 91.179 KK.
“Bulan April total gampong yang menyalurkan BLT dana desa sebanyak 666 gampong dengan nilai Rp 10,911 miliar, jumlah penerima manfaat sebanyak 36.372 KK,”ujar Zul Husni.(*)