Ini adalah masa-masa sulit setelah Kim Jong Un mengambil tindakan drastis.
Menutup perbatasan sepenuhnya pada Januari 2021 lalu untuk menghentikan penyebaran Covid-19 dari negara tetangga, China.
Ada laporan beberapa pasokan penting akhirnya berhasil masuk ke negara.itu.
Tetapi tentu saja tidak cukup untuk menggerakkan perekonomian lagi.
Satu-satunya cara untuk melakukannya dengan meningkatkan produksi.
Untuk itu rezim membutuhkan sumber tenaga kerja bebas yang baru.
Memuji "kebijaksanaan dan keberanian" dari "relawan" muda ini juga membuat mereka menjadi panutan partai komunis.
Mereka diidolakan karena pengorbanan diri mereka.
Baca juga: Korea Utara Mundur dari Kualifikasi Piala Dunia 2022, Malaysia Butuh Bantuan Timnas Indonesia
Itu juga terjadi saat Kim Jong Un mencoba menindak setiap perbedaan pendapat dari para pemuda.
Dia menggambarkan media luar seperti K-pop, berita asing dan drama sebagai "racun berbahaya".
Ketika masa-masa sulit, dia tidak ingin orang-orangnya mengetahui betapa baiknya orang lain memilikinya.
Terutama jika dia mengirim orang-orang mudanya ke tambang batu bara.
Pada April 2021, pemimpin Kim Jong-un memperingatkan negaranya untuk mempersiapkan masa-masa sulit di masa depan.
Sebua pengakuan yang jarang terjadi.
Korea Utara menutup perbatasannya pada tahun 2020 karena pandemi virus Corona.