SERAMBINEWS.COM - Tahukah kamu, ternya ada pejabat di Korea Utara yang menjadi orang terkuat kedua di negara tersebut.
Memang, selama ini dunia mengetahui jika Kim Jong Un adalah penguasa tiran mutlak yang berkuasa penuh di Korea Utara.
Meski demikian, tahukah Anda ternyata sosok yang hampir jarang disorot ini ternyata adalah orang terkuat kedua di Korea Utara.
Namanya memang jarang disebutkan, apalagi statusnya yang bukan berasal dari keluarga Kim.
Namun, dirinya dianggap memiliki polisi terkuat kedua di belakang Kim Jong-Un.
Baca juga: Ada Fitur Baru di WhatsApp, Pengguna Bisa Percepat Pesan Suara Sampai 2 Kali, Begini Caranya
Baca juga: Ketahuan Mencuri, Seorang Ayah Ikat Anaknya di Kayu, Tubuhnya Diolesi Madu Agar Disengat Lebah
Dia adalah Jo Yong Won, seorang Sekretaris pertama yang diangkat oleh Partai Buruh Korea Utara.
Pada tanggal 1 Juni, menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap, Partai Pekerja Korea (WPK) mengubah piagamnya.
Menetapkan posisi Sekretaris Pertama, memegang kekuasaan hanya di bawah Sekretaris Jenderal Partai Pekerja Korea.
Mengutip beberapa sumber dekat yang tidak disebutkan namanya, Yonhap mengatakan bahwa posisi ini diputuskan pada Kongres Nasional ke-8 Partai Buruh Korea pada Januari 2021 dan dipilih oleh Komite Sentral Partai.
Cara pemanggilan Sekretaris Pertama diangkat pada periode 2012-2016 setelah kematian Ketua Kim Jong-il.
Saat itu, Partai Buruh Korea memutuskan untuk memanggil Kim Jong-il sebagai Sekretaris Jenderal Abadi dan Kim Jong Un sebagai Sekretaris Pertama.
Kemudian, pada Kongres 2016, Tuan Kim terpilih sebagai Ketua Partai Buruh.
Baca juga: Polres Bireuen Tetap Selidiki Kasus Sepasang Pengantin Baru yang Meninggal di Kamar, Leher Tergorok
Pada Kongres 2021, Partai Buruh Korea mengubah piagamnya, memulihkan sistem sekretariat, dan mengembalikan posisi Sekretaris Jenderal.
Kim terpilih sebagai Sekretaris Jenderal, menggantikan Ketua Partai.
Menurut sumber Yonhap, orang yang mengambil posisi Sekretaris Pertama akan memimpin sejumlah pertemuan atas nama Sekretaris Jenderal Kim Jong Un, mengurangi beban kerjanya.