Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Lhokseumawe, Senin (7/6/2021), meyudisium 19 lulusan strata satu (S1) dari Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan Bimbingan Konseling Islam (BKI).
Masing-masing 10 lulusan dari KPI dan ini adalah yudisium angkatan ke-6 setelah kampus itu alih status dari STAIN menjadi IAIN.
Sedangkan bagi BKI adalah angkatan ke-3 dengan jumlah lulusan yang diyudisium kali ini sembilan orang.
Prosesi yudisium kali ini mengikuti protokol kesehatan atau Protkes Covid-19 yang ketat.
Para lulusan selain harus mengenakan face shield (penutup wajah), juga harus mengenakan sarung tangan dan penyemprotan hand sanitizer.
Baca juga: Plt Bupati Bener Meriah Dailami Pantau Vaksinasi Covid-19 untuk ASN dan Tenaga Non ASN
Baca juga: Anak Gajah Betina Ditemukan Mati di Aceh Timur, Tinggalkan Bekas Tusukan
Baca juga: 38 Warga Langsa Positif Terpapar Covid-19, 5 Orang Masih Dirawat di RSUD, Begini Datanya
Yudisium kali ini juga dirangkai dengan orasi ilmiah yang disampaikan Rektor IAIN Lhokseumawe, Dr Danial MAg.
Dari 19 lulusan yang diyudisium tersebut, satu di antaranya mengikuti secara virtual yaitu Helen Mutya Safitri dari jurusan BKI, yang saat ini berada di kampungnya, Pekanbaru, Riau.
“Satu di antaranya lulus dengan predikat cum laude (pujian),” ujar Dekan FUAD IAIN Lhokseumawe, Dr Marhamah kepada Serambinews.com, Senin (7/6/2021).
Dia adalah Ria Ayuni Sara dari Jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI), dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,66.
Saat menyampaikan sambutan, Dekan FUAD berpesan kepada lulusan yang sudah menyandang sarjana tersebut untuk terus belajar karena tantangan ke depan lebih ketat lagi.
Baca juga: KBMA Nusantara Datangi KPK, Dukung Penyelidikan Dugaan Penyelewengan Dana Pengadaan KMP Aceh Hebat
Baca juga: Terkait Penyelundupan 57 Kg Sabu, Delapan Anggota Polres Tanjungbalai Diperiksa Propam
Baca juga: Bantah Aparatur Desa Sesak dan Pingsan Usai Divaksin Covid-19, Begini Klarifikasi Kapus Pasie Raya
Apalagi, saat ini mereka lulus di era serba digital atau era revolusi industri 4.0 atau juga disebut Era Disrupsi (era keterbukaan tanpa batas) yang ditandai dengan maraknya penggunaan digital.
“Jadi saat ini teknologi menjadi hal utama, karena itu peserta lulusan jika tak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, maka akan digilas perubahan tersebut,” pesan Dekan FUAD.(*)