Internasional

AS Tuduh Iran Akan Segera Produksi Bom Nuklir Dalam Hitungan Miinggu

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang dirilis pada 9 April 2019 oleh kantor kepresidenan Iran, menampilkan Presiden Iran Hassan Rouhani (kanan) saat mengunjungi fasilitas teknologi nuklir Iran di Teheran.(AFP PHOTO / HANDOUT)=

Itu akan menyisakan hanya delapan hari untuk menyelamatkan kesepakatan.

Sebelum pemilihan presiden Iran pada 18 Juni 2021, yang diperkirakan akan membawa pemimpin baru garis keras.

Sekutu AS di Teluk juga khawatir, pembicaraan tentang program nuklir Iran gagal mengatasi pengembangan rudal balistik Teheran.

Ditambah, campur tangan regionalnya melalui milisi proksi di Irak, Yaman dan tempat lain.

Pada Februari 2021, Teheran menangguhkan beberapa inspeksi situs nuklirnya oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Agensi mencapai kesepakatan tiga bulan sementara yang memungkinkannya untuk melanjutkan dengan tingkat akses yang berkurang.

Pada akhir Mei pengaturan diperpanjang hingga 24 Juni, tetapi waktunya sekarang "sangat singkat," kata kepala IAEA, Rafael Grossi pada Senin (7/6/2021).

"Saya bisa melihat ruang ini menyempit," katanya.

“Saya harap kita tidak akan melihat ... kapasitas inspeksi kita dibatasi lagi," jelas Grossi.

"Kita tidak dapat membatasi dan terus membatasi kemampuan para pemeriksa untuk memeriksa dan pada saat yang sama berpura-pura ada kepercayaan," katanya.

Baca juga: Kilang Minyak Iran Terbakar, Puluhan Orang Terluka, Termasuk Petugas Pemadam Kebakaran

“Di sinilah semua yang Anda lakukan dengan negara mana pun saling terhubung," jelasnya.

"Bagi saya jalan menuju kepercayaan melewati informasi, klarifikasi, inspeksi dan transparansi penuh," harapnya.

"Kami memiliki negara yang memiliki program nuklir yang sangat maju dan ambisius yang memperkaya pada tingkat yang sangat tinggi ... sangat dekat dengan tingkat senjata nuklir," ungkapnya.(*)

Berita Terkini