Berita Aceh

APBA 2021 Biayai Program Tanam Padi IP 300 di Lahan Seluas 3.800 Hektar di Aceh

Penulis: Herianto
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Ilustrasi - Penanaman padi menggunakan mesin.

Laporan Herianto | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM - Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Distanbun) Aceh, pada hari Kamis (10/6/2021) memulai pelaksanaan program tanam padi IP 300 di areal persawahan Gampong Paya Meuligo Kecamatan Peureulak, Aceh Timur

Lahan seluas 1.000 hektare, dari 3.800 hektar akan ditanami padi di lima daerah.

"Program IP 300 yang kita laksanakan di areal sawah tehnis irigasi Gampong Paya Meuligo Kecamatan Peureulak ini, semuanya bersumber dana APBA 2021," kata Kadisbun Aceh, Ir Cut Huzaimah yang didampingi Kabid Produksi Safrizal kepada Serambinews.com, Jumat (11/6/2021) di Banda Aceh.

Pelaksanaan program IP 300 tahun ini, ungkap Kadistanbun Aceh itu, sudah merupakan tahun ketiga.

Tahun pertamanya dilaksanakan di areal sawah tehnis Kecamatan Indrapuri seluas 500 hektar, sumber dannya dari APBA 2019.

Pelaksanaan program tanam padi IP 300 di tahun pertama 2019 berjalan sukses, pada tahun kedua 2020.

Baca juga: GeRAK Aceh Dorong Pengelolaan Tambang Sehat di Nagan Raya

Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, memerintahkan kepada Distanbun Aceh, areal program tanam padi IP 300, diperluas ke berbagai daerah lainnya di luar Aceh Besar.

Untuk pelaksanaan program IP 300 di tahun keduanya 2020, luas arealnya bertambah menjadi 3.200 hektar, dari sebelumnya 500 hektar dan tersebar di empat daerah.

Aceh Besar tetap mendapat 1.000 hektar, lahan intinya seluas 500 hektar, dibantu olah tanah, pengadaan bibit dan pupuk NPK.

Sedangkan 500 hektar lagi sebagai lahan pendukung, diberikan bantuan bibit dan pupuk NPK. Biayanya melalui sumber dana APBA 2020.

Kemudian Aceh Utara seluas 1.000 hektar, inti 500 hektar dan pendukung 500 hektar.

Selanjunya Pijay seluas 600 hektar, lahan inti 300 hektar dan pendukung 300 hektar.

Baca juga: Harga Ikan di PPS Kutaradja Lampulo Masih Normal, Lelang Cepat Sepi, Ini Harga Lelang dan Eceran

Abdya seluas 600 hektar, inti 300 dan pendukung 300 hektar. Sumber dana tetap APBA 2020.

Pada tahun ketiga, areal program tanam padi IP 300 bertambah menjadi 3.800 hektar.

Tersebar di lima daerah, yaitu Aceh Timur 1.000 hektar, Aceh Utara 1.000 hektar, Pijay 600 hektar, Pidie 600 hektar dan Abdya 600 hektar. Sumber dana dari APBA 2021.

Program tanam padi IP 300 tahun ini, acara seremoninya, kata Cut Huzaimah, dibuat di Aceh Timur, karena daerah itu merupakan baru pertama kali melaksanakan program tanam padi IP 300.

Untuk Aceh Timur, lanjut Cut Huzaimah, selain melaksanakan program IP 300 seluas 1.000 hektar, ada beberapa program tanam padi lainnya yang anggarannya bersumber dari dana APBN.

Yaitu pengembangan padi inbrida seluas 6.000 hektar, padi tadah hujan dan lahan kering 500 hektar, dan padi biofortifikasi seluas 300 hektar.

Kecuali itu masih ada lagi penanaman ladi di lahan kering seluas 2.500 hektar.

Baca juga: Dukung Swasembada Pangan, Babinsa Jantho Dampingi Petani Jagung

Keempat program tanam padi itu dilakukan pemerintah, kata Cut Huzaimah, adalah untuk meningkatkan produksi pangan nasional, terutama padi, untuk ketahan pangan nasional dan daerah, dimasa pandemi covid 19 tahun kedua.

Pada tahun pertama masa pandemi covid 19 tahun lalu, ungkap Cut Huzaimah, produksi gabah kita di Aceh, cukup bagus dan mampu memberikan sumbangan untuk daerah lain, seperti Sumut.

Ratusan ribu ton gabah dari Aceh mengalir ke Sumut, pada saat musim panen padi rendeng dan gadu.

Pada musim tanam gadu tahun ini, melalui pelaksanaan program IP 300, pengembangan padi inbrida, padi tadah hujan dan padi lahan kering, di berbagai daerah sentra produksi pangan, termasuk di wilayah pantai barat - selatan Aceh dan Simeulue.

produksi gabah di Aceh, telah mengalam surplus cukup besar mencapai 392.000 ton gabah.

"Maksudnya, Aceh kelebihan produksi gabah dan mampu mendukung ketahanan pangan nasional," tutur Cut Huzaimah.

Untuk program IP 300, target luas tanamnya mencapai 3.800 hektar, jika kita kali produktivitas nya 7 - 8 ton/hektar.

Produksi gabahnya pada musim panen gadu nanti mencapai 30.400 ton, belum lagi dari program lainnya yang luas areal tanamnya lebih luas dari program IP 300, yaitu mencapai 168.586 hektar.

Baca juga: Profil dan Skuad Timnas Turki di Euro 2020, Siap Pimpin Grup A Kalahkan Italia, Wales dan Swiss

"Seandainya dari target tanam padi tadi, sekitar 160.000 hektar saja yang bisa dipanen, kita kali rata-rata produksi 5,6 ton/hektar, produksi gabah Aceh, untuk satu kali panen produksinya bisa mencapai 960.000 ton. Sementara harga gabaha saat ini berkisar Rp 4.700 - Rp 5.300/Kg," ujarnya.

Untuk sawah teknis, sebut Kabid Produksi Distanbun Aceh, Safrizal, bisa dua sampai tiga kali tanam dan panen. Untuk program IP 300, satu tahun tiga kali tanam dan panen.

Sementara untuk program tanam padi reguler, satu tahun dua kali panen, dan tanam padi di lahan kering, satu tahun satu kali panen padi, dan beberapa kali panen kedelai dan jagung.

Jadi, menurut Safrizal, target produksi gabah tahun ini sekitar 1,7 - 2 juta ton, optimis bisa tercapai.

"Kalau target produksi itu tercapai, bisa menurunkan jumlah penduduk miskin Aceh dari sebasar 15 menjadi 14 - 13 persen. Begitu juga pengangguran dari sebesar 6 persen menjadi 5,5 - 5 persen," ujarnya.(*)

Baca juga: Sosok Kolor Ijo di Aceh Tamiang Berhasil Ditangkap Polisi

Berita Terkini