Dialog Diaspora Aceh Melintas Jagad Taman Iskandar Muda Lahirkan 12 Rekom, Apa Saja?

Penulis: Fikar W Eda
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Halal bihalal ini dilakukan secara virtual, bersama warga Aceh Jakarta dan para Diaspora Aceh melalui platform zoom.

Laporan Fikar W.Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Dialog Diaspora Aceh dari seluruh dunia yang diselenggarakan Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (PPTIM),  dipandu Dr. Fachry Ali dan Dr. Umaimah Wahid, Minggu (13/6/2021), melahirkan 12 butir kesimpulan dan rekomendasi yang perlu ditindak lanjuti oleh Pemerintah Aceh dan berbagai pemangku kepentingan dalam Diaspora Aceh. 

Ketua Umum PPTIM Surya Darma merincikan 12 rekomendasi dimaksud adalah:

1. Para Diaspora Aceh sejak pra kemerdekaan, zaman revolusi sampai era reformasi saat ini telah memberikan sumbangsih besar untuk keindahan dan kejayaan NKRI.

2. Para Diaspora Aceh yang dimuat dalam buku "Diaspora Aceh Melintas Jagad", telah ikut memberi sumbangan dan informasi serta inspirasi kepada para generasi  muda Aceh. 

Baca juga: Gubernur Aceh Terima Pengunduran Diri Bustami, Ini Sosok yang Ditunjuk Sebagai Plt Kepala BPKA

3. Peran dan kiprah Diaspora Aceh telah melampaui batas wilayah dan batas negara dan juga Batas generasi.

Kiprah itu diharapkan terus ditingkatkan dan tampil menjadi pribadi-pribadi yang membawa nama baik Aceh di pentas nasional dan dunia.

Teruslah melahirkan inovasi, membuat terobosan, menjadi  pribadi masyarakat yang memberikan manfaat di manapun mereka berkiprah.

4. Karena itu, para Diaspora dituntut untuk bersatu padu menghilangkan keterbelahan untuk melahirkan kreasi dan inovasi yang lebih banyak lagi serta ikut ambil bagian dalam kegiatan membangun Aceh yang sekarang masih sangat membutuhkan, dan harus ikut berkiprah mengejar ketertinggalan Aceh dari daerah lain.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Turun, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram Senin 14 Juni 2021

5. Aceh yang diibaratkan sebagai kolam kecil yang tentu saja akan memiliki potensi konflik yang besar apabila banyak kepentingan berenang dan bertarung didalamnya dan disarankan untuk berenang di samudra luas.

Dengan menjadi Diaspora mengarungi samudra luas, memperkecil konflik dan meningkatkan daya juang yang lebih berhasil sebagaimana data statistik, di mana warga yang keluar dari daerahnya akan lebih sukses.

Karena itu, Pemerintah Aceh diharapkan mendorong lahirnya Diaspora Aceh yang lebih banyak secara masif baik bagi usaha, pendidikan, kreasi, budaya dan lain-lain.

Baca juga: Pengumuman Hasil SBMPTN 2021 Pada Hari Ini Pukul 15.00 WIB, Begini Cara Cek Nama Peserta

6. Contoh sukses seperti Prof AD Pirous yang menjadi pelopor seni rupa modern Islam berkat inovasi dan kreasinya yang memanfaatkan nisan-nisan kuno di Aceh, menjalar dan ikut mewarnai perjalanan seni rupa modern indonesia.

Kisah sukses pendirian usaha dagang CTC & Aceh Kongsi, Supermarket Sarinah, kontribusi untuk pesawat tempur dan komersial pertama Indonesia.

Kisah sukses Reza Abdul Jabar, peternak sapi di Albany Selandia Baru, kisah sukses Tan Sri Sanusi Junid sebagai ikon Aceh di Semenanjung Malaysia, Diplomasi Revolusi Nur Asyik di Mesir untuk pengakuan kemerdekaan RI.

Ini adalah sekelumit model Diaspora yang mengarungi samudra luas melampaui batas dunia dan peran para Diplomat mewakili Indonnesia sebagai Duta Besar di beberapa negara telah menginspirasi generasi muda Aceh.

Baca juga: Mantan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah Positif Covid-19, Keluarga Keluhkan Pelayanan RICU RSUDZA

7. Beberapa model pembangunan Indonesia yang dihasilkan oleh ide Diaspora Aceh seperti lahirnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) dari pembentukan PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Aceh).

Kemudian lahirnya Bapoenas dari gagasan pembentukan Aceh Development Board.

Pembentukan Bank Syariah di Indonesia dari gagasan Dr. Amin Azis yang berujung pada pembentukan Bank Muamalat adalah sedikit dari sekian banyak model yang lahir dan terinspirasi dari Diaspora Aceh.

8. Untuk mengkonkritkan peran para Diaspora Aceh yang Melintas Jagad yang didiskusikan selama 5 jam lebih yang dilaksanakan Taman Iskandar Muda, telah disepakati TIM membentuk Formatur untuk melahirkan Forum Aceh Sejagad kepada 3 orang Diaspora Aceh dari TIM, yaitu Joefly Bahroeny, Fachry Ali dan Umaimah Wahid.

TIM akan terus dorong Formatur bekerja selama 45 hari dalam kerangka Tahiro Gampong, Tajunjong Nanggroe, Tapakoe Anggota dan Tapeuluah Syedara, untuk menyusun kerangka kerja, bentuk pengorganisasian, tugas pokok dan fungsi agar dapat mendorong realisasi peran Diaspora Aceh dalam berbagai fungsi secara luas.

Selama ini sejak tahun 2016, TIM telah didekkarasikan oleh organisasi Aceh Serantau sebagai Koordinator Forum Aceh Serantau.

Mudah-mudahan semangat Diaspora Aceh ban Sigom Donya tetap terjaga untuk kontribusi positif bagi anak cucu dimasa mendatang.

Baca juga: Sosok Polisi Viral Borong Pisang Jualan Nenek, Berpangkat Kombes dan Jabat Kabid Dokkes Polda Sulbar

9. TIM didorong agar bisa menjadi connector dan fasilitator bagi para Diaspora Aceh diseluruh dunia dengan Pemerintah Aceh dan Pemerintah Indonesia agar terjalin sinergi untuk kepentingan individu Diaspora Aceh, pembangunan Aceh dan Indonesia.

10. Diaspora Aceh Sejagad yang digagas TIM diharapkan akan menjadi perekat dan pendorong lahirnya inovasi dan kreasi yang positif untuk Aceh dan Indonesia dimasa mendatang.

11. Merekomendasikan kepada Pemerintah Aceh untuk dapat memanfaatkan Diaspora Aceh sebagai kepanjangan tangan (arms length) dalam upaya mewujudkan cita-cita menjadi Aceh hebat dan bermartabat.

12. Upaya TIM yang selama ini dilakukan agar terus ditingkatkan dan dapat dijadikan perekat bagi para Diaspora untuk menjemput yang tertinggal agar semuanya bisa ikut bersama-sama dalam sebuah dirijen dengan mengumpulkan para Diaspora Aceh yang terserak di seluruh pelosok dunia untuk kepentingan Aceh yang lebih baik.(*)

Baca juga: Kepala Keuangan Aceh Bustami Hamzah Ajukan Pengunduran Diri, Antarkan Surat kepada Sekda

Berita Terkini