Aoun sempat memperingatkan tentara dapat menghadapi hari yang lebih gelap tanpa dukungan darurat.
“Tentara Libanon sedang mengalami krisis besar," ujar Aoun.
"Bahkan, bisa menjadi lebih buruk karena memburuknya situasi ekonomi dan sosial," tambahnya.
Bahkan, akan semakin memburuk ketika subsidi dari pemerintah dicabut, kata Aoun.
Dia merujuk pada rencana pemerintah untuk menghapus subsidi pada barang-barang penting.
Seperti bahan bakar, makanan dan tepung untuk menopang cadangan mata uang asing yang semakin menipis.
Baca juga: Pasukan Lebanon Kelaparan, Prancis Bersama AS dan Irak Mobilisasi Bantuan Makanan
Tetapi, tentara sangat bergantung pada bantuan makanan dari negara-negara sekutu sejak ledakan besar pelabuhan Beirut.
Menewaskan lebih dari 200 orang dan merusak sebagian besar ibu kota.
Prancis, Mesir, Uni Emirat Arab dan Turki termasuk di antara pendonor makanan utama tentara.
Irak dan Spanyol telah menawarkan bantuan medis.
Amerika Serikat tetap menjadi pendukung keuangan terbesar militer Lebanon.
AS meningkatkan pendanaan untuk tentara Lebanon dari 15 juta dolar AS menjadi 120 juta dolar AS.(*)