Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN – Sejumlah pengelola loket di Kompleks Terminal Terpadu Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Aceh Selatan untuk menertibkan mobil Angkutan Umum yang masih berhenti dan parkir di tepi – tepi jalan.
“Kami meminta Dinas Perhubungan untuk melakukan penertiban dan mewajibkan mobil Angkutan Umum tersebut masuk di terminal, sebab hingga saat ini masih banyak mobil angkutan umum yang berhenti dan parkir di tepi – tepi jalan tanpa masuk ke terminal,” ungkap Idris, salah seorang petugas Loket di Terminal Tapaktuan, Senin (21/06/2021).
Menurutnya, jika dilihat hanya satu dua unit angkutan umum yang tampak terparkir di terminal. Kebanyakan mereka menaikkan penumpang di persimpangan masuk ke terminal.
“Karenanya Dinas Perhubungan perlu mengambil langkah tegas agar mobil Angkutan Umum yang sering mangkal diluar terminal tersebut diwajibkan masuk ke dalam termila,” harapnya.
Untuk diketahui, selama pandemik Covid 19 yang melanda Dunia dan Aceh khususnya sangat berdampak terhadap masyarakat. Tak kecuali, sopir angkutan umum antar kabupaten mengaku pendapatannya menurun drastis selama pandemik Covid 19 melanda.
“Sangat jauh menurun, bahkan pernah sehari tidak ada sewa sama sekali, jika pun ada sewa hanya cukup untuk menutupi biaya minyak mobil,” ungkap Abdurrahman, salah seorang sopir angkutan Umum jurusan Tapaktuan – Kotafajar kepada Serambinews.com, Senin (21/06/2021).
Baca juga: Tak Sengaja Ketik 00, Bocah Empat Tahun Pesan 100 Mangkok Mie Melalui Aplikasi Online
Baca juga: Dituduh Praktikkan Ilmu Hitam, Rumah dan Sepeda Motor Jadi Sasaran Amuk Massa di Aceh Singkil
Baca juga: VIDEO - Hand Sanitizer Punya Efek Samping yang Tak Disadari, Bisa Ganggu Kesuburan hingga Keracunan
Ia mengaku, jangankan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari, untuk biaya perbaikan kerusakan mobil saja mereka kesulitan dengan kondisi sepi penumpang seperti sekarang ini. Karenanya, ia bersama Sopir angkutan umum lainnya meminta adanya perhatian dari Pemerintah terkait persoalan yang dialami para sopir angkutan umum tersebut.
“Ya, kami sangat berharap adanya perhatian dan kepedulian dari Pemerintah terkait persoalan yang sedang kami alamai saat ini, karena dengan kondisi sepi penumpang seperti ini kami sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari – hari,” harapnya.
Tak hanya Abdurrahman, keluhan yang sama juga disampaikan oleh Sopir Angkutan Umum trayek Tapaktuan – Banda Aceh. Mereka mengaku selama pandemik covid 19 ini nyaris tidak ada penumpang, jikapun ada hanya satu dua orang.
“Ya, mau bagaimana lagi, kondisinya sudah seperti ini. Kami Cuma bisa berharap adanya perhatian dan kepedulian dari Pemerintah untuk kami para sopir ini,” harapnya.
Baca juga: VIDEO - Dua Hewan Ikonik di Kenya Mati dalam Dua Tahun Terakhir, Satu Singa dan Satu Gajah
Baca juga: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Iran Ditutup Sementara, Tidak Diketahui Penyebabnya
Pantauan Serambinews.com, suasana di Komplek terminal terpadu Tapaktuan selama pandemi covid 19 ini sangat sepi dari penumpang, bahkan sebagian mobil angkutan umum terpaksa di rumahkan karena tidak ada penumpang.
“Sebab jika kita paksakan jalan akan kesulitan untuk biaya perawatan mobil, seperti ganti ban dan ganti oil,” ungkap sopir angkutan umum lainnya.(*)