Kementerian Luar Negeri Belarusia menambahkan penangguhan perjanjian akan memiliki dampak negatif dalam memerangi migrasi ilegal dan kejahatan terorganisir.
Karena Belarus berbagi perbatasan dengan anggota UE, Polandia dan Lithuania.
Sebagian besar migran yang datang ke Lithuania berasal dari Irak.
Baca juga: Ratusan Migran Dikhawatirkan Tewas, Kapal Bertabrakan dan Karam di Perairan Yaman
Michel mengatakan dia akan berbicara dengan perdana menteri Irak akhir pekan ini dalam upaya memulangkan orang-orang tersebut.
"Kami juga akan menghubungi negara asal lainnya untuk melihat bagaimana ... bekerja sama lebih banyak dengan negara-negara ini," ujarnya.
"Tentunya untuk mengirim sinyal tidak mungkin datang ke sini menggunakan alat dan instrumen ilegal," tambahnya.
Bulan lalu, militer Lituania mendirikan beberapa tenda bagi para migran untuk mengatasi peningkatan jumlah tersebut.
Kementerian dalam negeri mengatakan pihaknya berencana memperluas kamp untuk menampung ribuan migran.
Anggota UE dan NATO, Lithuania, telah menjadi pusat oposisi Belarusia.
Baca juga: Warga Tunisia Hormati Migran Tenggelam, Makamkan Secara Islami dan Bermartabat
Menyediakan tempat yang aman bagi Svetlana Tikhanovskaya yang melarikan diri ke sana.
sSetelah mengklaim telah mengalahkan Lukashenko dalam pemilihan presiden 9 Agustus 2020 yang disengketakan.
Jumlah penjaga dari badan perbatasan Uni Eropa, Frontex yang ditempatkan di perbatasan dengan Belarus diperkirakan akan meningkat menjadi 30 tim pada akhir bulan ini.(*)