Ia melontarkan pujian kepada Irma yang terlihat cantik memakai kebaya tersebut.
"Saya senang keindahan. Wanita harus selalu rapi, karena inilah yang mencuatkan kepribadian," ujar Bung Karno.
'Witing Tresno Jalaran Soko Kulino' saking sering bertemu saat mengudara dengan Irma sebagai pramugarinya, Soekarno jatuh hati kepadanya.
Bahkan beliau mengganti nama tengah Irma 'Ottenhoff' yang dinilainya kebarat-baratan ala Jerman menjadi Hidayana.
Hidayana sendiri berarti 'Hidayah Tuhan.'
Namun Irma tegas menolak perasaan Soekarno kepadanya.
Baca juga: Pembunuh Ibu Kepala Dusun Ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Korban Tewas Ditikam di Depan Anaknya
Baca juga: Surat Nikah & Surat Cerai Soekarno dengan Inggit Garnasih Dijual: Buka Harga Mulai Rp25 Miliar
Ia beralasan tak menaruh perasaan lebih kepada Proklamator itu lantaran usia si Bung sebaya dengan ayahnya, tak menarik bagi hati Irma.
Terlebih Irma menganggap jika mencintai Soekarno maka ia akan menyakiti hati istri-istrinya yang lain.
Bung Karno menghargai sikap dan pendirian Irma tersebut.
Tak lama setelah itu Irma seperti menjilat ludah sendiri.
Ia jatuh hati kepada seorang duda yang umurnya terpaut jauh darinya dan menikah dengannya.
Usut punya usut suami Irma itu adalah lawan politik Soekarno.
Namun Irma enggan menyebutkan identitas suaminya itu ke publik.
Mengetahui ini Soekarno marah.
Irma diperintahkan menghadap kepadanya ke Istana Negara.