"Tempat suci, badannya suci, bajunya kotor. Kenapa kotor? Dimasukkan ke dalam mesin cuci. Dimasukkan baju koko, celana sama kain sarung, lalu dimasukkan celana anak kena kencing ke dalam. Diputar, dikeringkan, terus jemur," sambungnya.
Seperti dikutip dalam video kajiannya itu, UAS menjelaskan bahwa pakaian yang dicuci dengan cara tersebut memang bersih, namun tidak suci.
Mencuci dengan cara mencampur sekaligus itu dapat membuat seluruh pakaian ikut terkena najis yang berasal dari salah satu diantaranya.
"Bersih tapi tak suci. Karena apa? bercampur dengan air kencing. Jemur,"
"Mana diterima (shalat), karena najis, kotor. Gara-gara tidak dibilas. Mestinya dibilas," terang UAS.
Masih seputar mencuci pakaian, dalam video kajian UAS lainnya yang diunggah di kanal YouTube Athailah_, UAS juga mengatakan bahwa seluruh pakaian yang dicuci sekaligus dengan pakaian mengandung najis, bisa ikut bernajis karena air yang digunakan dalam tabung mesin cuci tak sampai dua kulah.
Sehingga perlu dibilas untuk mensucikannya.
Baca juga: Saat Mengerjakan Shalat Sunnah, Haruskah Berpindah dari Tempat Shalat Fardhu? Begini Penjelasan UAS
Berikut video penjelasan UAS tentang cara mensucikan pakaian yang dicuci menggunakan mesin cuci.
Lebih lanjut UAS menerangkan, pakaian usai dicuci dengan mesin cuci sekalipun sebaiknya dibilas menggunakan air yang mengalir.
Baik itu air yang keluar dari keran atau disiram langsung pada pakaian.
Namun jika sedikit sulit membilasnya dengan cara disiram atau menggunakan keran, kata UAS, paling tidak membilas pakaian sebanyak 2 sampai 3 kali sebelum akhirnya dikeringkan.
"Ini orang mesti tau. Jangan sampai bersih wangi disetrika, tapi ternyata ada mengandung najis," ujar UAS. (Serambinews.com/Yeni Hardika)