Baca tanpa iklan
SERAMBINEWS.COM – Musim durian telah membuat sebagian besar masyarakat heboh dan ramai-ramai membeli si raja buah ini.
Di Provinsi Aceh, saat ini sedang musim durian.
Di kawasan Kota Banda Aceh, banyak ditemukan pedagang durian, sejumlah warga pun memburu si raja buah itu.
Sebagai konsumen yang cerdas, tidaklah salah memilih dan melihat kembali buah durian sebelum membayarnya.
Konsumen harus tau mana durian yang enak dan durian hasil karbitan oleh oknum pedagang culas.
Baca juga: Musim Durian Tiba, Petani Aceh Singkil Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
Baca juga: Diler Sampai Kelimpungan Layani Pembeli Mobil dari Satu Kampung Jenu, Seusai Dapat Durian Runtuh
Dikutip dari AsiaOne, baru-baru ini sebuah video yang beredar di media sosial memperingatkan konsumen akan durian yang berbahaya.
Video tersebut menunjukkan beberapa pedagang durian menggunakan cat kuning penghasil etilen pada buah durian.
Sementara yang lain menggunakan kalsium karbida atau bahan kimia industri.
Video tersebut diketahui berasal dari Malaysia.
Etilen adalah zat yang digunakan untuk merangsang pematangan buah yang terjadi secara alami.
Sedangkan kalsium karbida adalah zat kimia yang digunakan untuk merangsang pematangan buah dengan paksa sebelum waktunya.
Ini memiliki resiko yang berbahaya bagi mereka yang memiliki kontak langsung dengan bahan kimia tersebut.
Baca juga: VIRAL Video Pedagang Durian Hanya Bisa Lihat Dagangan Pesaingnya Lebih Laris
Baca juga: 6 Hal Jadi Alasan Dilarang Makan Durian, Kondisi Apa Saja? Simak Info Ini
Berdasarkan lembar fakta zat berbahaya oleh Departemen Kesehatan New Jersey , kalsium karbida dapat menyebabkan iritasi kulit seperti ruam, kemerahan dan sensasi terbakar, serta mengiritasi mulut, hidung, dan tenggorokan.
Dalam kasus yang lebih serius, bahan kimia tersebut bahkan dapat menyebabkan iritasi mata yang parah dan kerusakan permanen, serta penumpukan cairan di paru-paru.
Oleh karena itu, konsumen harus berhati-hati dalam proses pemilihan durian.
Berikut beberapa tips dan trik yang bisa diperhatikan sebelum membeli durian.
1. Perhatikan Tangkainya
Menurut situs Durian Factory, ketika buah jatuh dari pohon, tangkai durian yang matang akan patah pada alur yang lemah yang disebut lapisan absisi.
Jika itu tidak terjadi, ada kemungkinan durian malah dipetik bukannya jatuh sendiri.
Warna tangkai juga penting.
Artikel dari The Washington Post mengungkapkan bahwa durian segar memiliki tangkai yang lembab dan berwarna terang dan semakin tua durian, semakin gelap dan kering tangkainya.
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 10 Manfaat Durian untuk Kesehatan, Bagus Untuk Jantung
Baca juga: Di Balik Boleh Atau Tidak? Ternyata Durian juga Bermanfaat Bagi Ibu Hamil, Begini Penjelasannya
2. Perhatikan Baunya
Ini mungkin terdengar sulit untuk ditentukan, karena durian dikenal karena baunya yang menyengat.
Namun, Durian Factory mengungkapkan bahwa jika buahnya berbau asam, itu merupakan indikator bahwa kemungkinan besar buah itu sudah busuk.
3. Pastikan Durian tidak Pecah
Ini untuk mengurangi kemungkinan durian yang terkontaminasi.
Selain itu, untuk durian utuh, Lembaga Makanan Singapura (SFA) menyarankan konsumen untuk memastikan cangkangnya tidak retak atau terbuka.
4. Beli Durian di tempat Terpercaya
Sebelum membeli durian, konsumen harus selalu melakukan pemeriksaan asal buah durian dan jenis serta kapan buah ini dibawa.
Itu untuk memastikan bahwa konsumen mendapatkan durian dengan keadaan yang baru dan enak.
Konsumen juga bisa meminta rekomendasi dari teman atau keluarga sehingga tahu bahwa durian ditempat tersebut telah dicoba dan diuji oleh keluarga atau kerabat Anda.
Baca juga: Tak Tahan Mencium Aroma Durian, Gajah Dua Kali Masuk Toko dan Mencuri Durian
5. Cuci Tanganmu
Untuk menghindari kemungkinan konsumsi residu kimia secara tidak sengaja, penting bagi konsumen untuk mencuci tangan setelah memegang kulit durian, sebelum memakan daging durian.
6. Hindari membeli durian yang mencurigakan
Blogger durian Amerika Lindsay Gasik mengatakan kepada The Straits Times bahwa zat kuning ini kemungkinan adalah kunyit yang dicampur dengan ethephon, zat pematangan yang umum.
Sementara pakar ilmu pangan mengatakan ethephon dapat bersifat karsinogenik.
Profesor William Chen, direktur program Ilmu & Teknologi Pangan Universitas Teknologi Nanyang, mengatakan bahwa bahan kimia ini memiliki risiko rendah karena kulit durian biasanya tidak dimakan. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Viral Petugas Ambulans Letakkan Jenazah Pasien Covid-19 di Pinggir Jalan, Puskesmas Jember Membantah
Baca juga: Remaja Tenggelam di Krueng Tripa Nagan Raya belum Ditemukan, Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian
Baca juga: Sumbang Rp 2 Triliun untuk Penanganan Covid-19, Keluarga Akidi Tio Juga Dikenal Dermawan