Menurut laporan 2018 dari Biro Catatan Kejahatan Nasional, 42.793 kasus kejahatan terhadap Dalit terjadi tahun itu.
Baca juga: Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP Disidangkan, Terdakwa Terancam Hukuman Mati
Dengan kata lain, seorang Dalit rata-rata menjadi target kejahatan setiap 15 menit di India.
Tetapi para aktivis percaya angka sebenarnya jauh lebih tinggi.
Karena banyak yang tidak dilaporkan karena takut.
Perempuan Dalit semakin terpinggirkan, karena stigma sosial yang dihadapi korban kekerasan seksual .
"Kami melihat tingkat 'pemerkosaan apatis' karena kasus seperti ini sangat umum," kata Srishty Ranjan (24) seorang aktivis hak-hak Dalit.
"Itu tidak mendapatkan liputan yang layak dan seringkali jika itu adalah korban Dalit," ujarnya.
Ketua Menteri Delhi, Arvind Kejriwal menyebut kebrutalan" terhadap gadis berusia sembilan tahun itu memalukan.
"Ada kebutuhan untuk meningkatkan hukum dan ketertiban di Delhi," katanya.
"Pelakunya harus diberikan hukuman mati paling cepat," tulisnya di Twitter.
Pemimpin Partai Kongres oposisi, Rahul Gandhi, mengunjungi keluarga korban.
"Air mata ibu dan ayah hanya mengatakan satu hal, putri mereka, putri India, pantas mendapatkan keadilan," tulisnya di Twitter
. "Dan saya bersama mereka di jalan menuju keadilan ini," ujarnya.
Baca juga: Polwan Itwasda Polda Aceh Serahkan Bantuan Untuk Anak Korban Pemerkosaan
Sementara tidak ada pemimpin senior Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi yang berbicara secara terbuka tentang insiden tersebut.
Sambit Patra, juru bicara partai, menuduh Gandhi menggunakannya untuk memajukan agenda politiknya sendiri.
Pritish Menon, sekretaris Federasi Pelajar India, menyebut diamnya pemerintah itu "menyedihkan."
"Perempuan Dalit termasuk yang paling tidak berdaya dan tertindas di masyarakat kita," kata Menon, yang berada di protes.
"Dan pemerkosaan terhadap perempuan Dalit digunakan sebagai alat untuk melanjutkan perang kasta," ujarna.
"Saya berharap keadilan terhadap kekejaman ini ditegakkan," harapnya.(*)