Internasional

Pengendara Membludak di SPBU Lebanon, Keributan Meletus, Tiga Orang Tewas

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengendara sepeda motor menunggu untuk mendapatkan jatah bahan bakar di sebuah pompa bensin di Beirut, Lebanon

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Pengendara roda dua dan empat membludak di salah satu SPBU di Lebanon, Senin (9/8/2021).

Kondisi itu telah menyebabkan saling berebut untuk mendapatkan jatah bensin.

Tak pelak, dua perkelahian terpisah terjadi di Lebanon utara dengan tiga orang tewas, lapor media pemerintah dan sumber keamanan.

Lebanon, yang bergulat dengan krisis ekonomi telah dicap oleh Bank Dunia sebagai salah satu yang terburuk di planet ini sejak pertengahan abad ke-19.

Negeri ini telah dicekam oleh krisis bahan bakar sejak awal musim panas.

Hampir 80 persen penduduk negara itu sekarang hidup dalam kemiskinan, kata Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Baca juga: Tujuh Pembunuh Mahasiswi Lebanon di Inggris Dihukum Seumur Hidup

Sebuah proporsi yang jauh lebih tinggi dari angka tahun lalu sekitar 50 persen.

Importir bahan bakar, yang disalahkan atas krisis bahan bakar, menuduh bank sentral sebagai biangnya.

Bank Sentral Lebanon minim uang dolar untuk mendanai impor BBM.

Bahkan setelah pemerintah setuju untuk menaikkan harga bensin dan solar lebih dari sepertiga pada Juni 2021.

Hal itu telah menyebabkan antrean berjam-jam di SPBU dan memicu kemarahan para pengendara, sampai-sampai adu jotos.

Bahkan tembakan langsung sering kali membutuhkan pasukan keamanan untuk turun tangan.

Baca juga: Lebanon Kutuk Serangan Udara Israel, UNIFIL Tuduh Israel Langgar Resolusi DK PBB

Pada Senin (9/8/2021) seorang pria ditembak di sebuah pompa bensin di desa Bakhoun di Lebanon utara.

Hal itu menyusul perkelahian yang pecah ketika seorang pengendara mencoba memotong antrean panjang, kata seorang sumber keamanan kepada AFP.

Pria itu kemudian meninggal karena luka-lukanya di rumah sakit.

Pembunuh itu menyerahkan dirinya kepada tentara.

Perkelahian terpisah terkait dengan penjualan dan pembelian bahan bakar terjadi juga di kota utara Tripoli pada Jumat (6/8/2021), menewaskan dua orang/

Sebuah sumber keamanan kepada AFP mengatakan pembunuhan itu terjadi beberapa hari setelah perkelahian terjadi antara pengendara di sebuah pompa bensin atas pembelian bahan bakar.

Sebagai pembalasan, dua pemuda yang terlibat dalam perkelahian itu menjadi sasaran tembakan langsung dan sebuah granat tangan pada Jumat pagi, menewaskan mereka.

Keluarga mereka mengadakan pemakaman di Tripoli pada Jumat (6/8/2021).

Kekurangan BBM telah memunculkan pasar gelap yang semarak.

Baca juga: VIDEO - Setahun Peringatan Ledakan Amonium Nitrat di Beirut, Warga dan Militer Lebanon Bentrok

Di mana bahan bakar terkadang dijual dengan harga dua kali lipat dari harga yang ditetapkan oleh negara.

Pejabat Lebanon menyalahkan krisis bahan bakar pada penyelundupan ke Suriah dan penimbunan oleh distributor yang berusaha menjual dengan harga lebih tinggi.

Selain rakit kekurangan, Lebanon juga bergulat dengan kemiskinan melonjak.

Selain devaluasi spiral pound Lebanon, yang telah kehilangan lebih dari 90 persen dari nilai pasar gelap.(*)

Berita Terkini