SERAMBINEWS.COM, KAIRO - Pemerintah Mesir telah menerima pengiriman vaksin Covid-19 Johnson & Johnson (J&J) yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Amerika Serikat.
Menteri Kesehatan Mesir Dr. Hala Zayed telah mengumumkan pengiriman pertama vaksin Covid-19 Johnson & Johnson (J&J) untuk mencegah virus Corona meluas.
Dilansir AFP, Selasa (10/8/2021), Kementerian Kesehatan menyatakan 261.600 dosis vaksin J&J telah diterima di Bandara Internasional Kairo, bekerjasama dengan Uni Afrika.
Penerimaan pengiriman vaksin tersebut merupakan bagian dari rencana kementerian untuk mendiversifikasi dan memperluas penyediaan vaksin Covid-19.
Kementerian telah mengkonfirmasi akan terus menerima pengiriman vaksin lainnya selama periode mendatang.
Juru Bicara Kementerian Dr. Khaled Megahed menekankan pentingnya bekerja sama dengan organisasi internasional untuk mengatasi pandemi dan memberikan vaksin kepada warga.
Baca juga: Rusia Resmi Lanjutkan Penerbangan ke Mesir, Seribu Lebih Wisatawan Tiba di Kairo
Vaksin itu akan didistribusikan ke 126 pusat vaksinasi dan ditujukankepda orang yang ingin bepergian ke luar negeri, katanya.
Pengiriman akan dianalisis di laboratorium Otoritas Obat Mesir.
Vaksin J&J telah terbukti efektif dalam mencegah infeksi Covid-19 dan merupakan vaksin dosis tunggal yang tidak memerlukan booster, kata juru bicara tersebut.
Dia menambahkan Mesir akan menerima 2,5 juta dosis vaksin Pfizer dan AstraZeneca dalam beberapa hari mendatang.
Kemudian, ,diikuti oleh 1,7 juta. dosis vaksin Covax Alliance.
Baca juga: Arab Saudi Dukung Mesir dan Sudan, Perselisihan Bendungan Raksasa Ethiopia
Megahed menekankan perlunya mendapatkan dua dosis vaksin yang sama meskipun tanggal dosis kedua ditunda.
Pada 14 Agustus 2021, sejumlah besar vaksin Sinovac yang diproduksi di Mesir juga akan dirilis ke pasar lokal.
Termasuk didistribusikan ke pusat-pusat vaksin di negara tersebut.
Mesir telah melaporkan 284.641 infeksi dan 16.566 kematian terkait Covid-19 sejak pandemi dimulai.
Pemerintah mengatakan pada Juni 2021, menargetkan memvaksinasi 40 persen dari populasi yang berjumlah 100 juta jiwa sampai akhir tahun ini.(*)
Baca juga: Presiden Mesir Sebut Keamanan Nasional Masuk Garis Merah, Bendungan Ethiopia Ancam Aliran Sungai Nil