SERAMBINEWS,COM - Seseorang mengalami stroke ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang.
Saat suplai darah terganggu, maka sel-sel otak tidak bisa memperoleh oksigen dan nutrisi, dan menyebabkan stroke.
Tanpa darah, otak tidak bisa memperoleh asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada bagian organ ini akan mati.
Ini membuat bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik.
Menurut Mayo Clinic, stroke adalah keadaan darurat medis yang perlu ditangani secepatnya.
Sebab, gangguan suplai darah ke otak ini bisa membuat sel-sel otak mati meski hanya dalam hitungan menit.
Menyadari gejalanya sejak dini dapat membantu mengurangi kerusakan otak serta komplikasinya.
Baca juga: Ternyata, Bawang Putih Bisa Mengatasi Stroke, Bagaimana Caranya? Berikut Penjelasan Medisnya
Baca juga: Tips Aman Mengurangi Kolesterol Jahat Dalam Tubuh, Mencegah Serangan Jantung & Stroke Bisa Turun
Baik pada pria maupun wanita, stroke secara umum akan menunjukkan tanda dan gejala yang sama.
Namun beberapa diantaranya lebih sering terjadi pada pria.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan, stroke memang lebih cenderung berakibat fatal pada wanita.
Sedangkan pria cenderung mengalami stroke pada usia yang lebih muda.
Gejala stroke pada pria
Melansir Medical News Today, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2009 yang menyelidiki perbedaan bagaimana stroke mempengaruhi pria dan wanita, ditemukan gejala yang paling umum pada pria yaitu:
- kesulitan menjaga keseimbangan, juga disebut koordinasi yang buruk
- kelemahan pada satu sisi tubuh
- mati rasa di satu sisi tubuh
Baca juga: Berikut Tanda-tanda Gejala Stroke Ringan, Otot Lemah hingga Gangguan Memori
Baca juga: Waspada! Penderita Diabetes Dua Kali Lipat Berisiko Terkena Stroke? Ini Penjelasan Lengkapnya
Sementara wanita lebih mungkin untuk melaporkan gejala nontradisional, seperti pusing, sakit kepala dan perubahan status mental seperti kebingungan.
Gejala-gejala tersebut juga bisa dialami pria.
Namun, karena pria cenderung menunjukkan gejala yang lebih dikenal, pengamat dan petugas medis dapat mengenali stroke lebih cepat pada pria.
Gejala awal stroke
Stroke yang paling umum terjadi adalah stroke iskemik.
Melansir WebMD, jenis stroke ini terjadi akibat adanya gumpalan di pembuluh darah, sehingga menghambat aliran darah ke sel-sel otak.
Stroke iskemik juga dapat terjadi ketika terlalu banyak plak (timbunan lemak dan kolesterol) menyumbat pembuluh darah otak.
Sementara stroke hemoragik terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak pecah.
Akibatnya darah merembes ke dalam jaringan otak dan menyebabkan kerusakan sel-sel otak.
Namun jenis stroke ini lebih jarang terjadi.
Baca juga: Ini 9 Manfaat Luar Biasa Makan Ikan, Bisa Turunkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke
Baca juga: Awas! Stroke dan Jantung Bisa Terjadi Karena Tekanan Darah Tinggi, Berikut Cara Atasi
Seseorang juga mungkin mengalami serangan iskemik transien (TIA) atau disebut juga stroke ringan.
Kondisi ini membuat penderitanya mengalami gejala seperti stroke jangka pendek dan bisa jadi tanda peringatan stroke.
Berikut tanda dan gejala stroke yang paling umum dialami sebagaimana dilansir dari Mayo Clinic.
- Kesulitan berbicara dan memahami apa yang dikatakan orang lain
Anda atau orang terdekat Anda mungkin mengalami kebingungan, kata-kata tidak jelas, atau kesulitan memahami ucapan.
- Kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan atau kaki
Mati rasa, kelemahan, atau kelumpuhan secara tiba-tiba di wajah, lengan, atau kaki.
Gejala ini biasanya mempengaruhi hanya satu sisi bagian tubuh.
Apabila melihat tanda-tanda ini, cobalah untuk mengangkat kedua tangan di atas kepala secara bersamaan.
Jika satu lengan mulai jatuh, Anda mungkin mengalami stroke.
Juga, satu sisi mulut mungkin terkulai saat Anda mencoba tersenyum.
- Masalah melihat di satu atau kedua mata
Anda mungkin tiba-tiba mengalami penglihatan kabur atau menghitam di satu atau kedua mata, atau Anda mungkin melihat ganda.
- Sakit kepala
Sakit kepala parah secara tiba-tiba, yang mungkin disertai dengan muntah, pusing, atau kesadaran yang berubah, dapat mengindikasikan bahwa Anda mengalami stroke.
- Kesulitan berjalan
Anda mungkin tersandung atau kehilangan keseimbangan.
Anda mungkin juga mengalami pusing mendadak atau kehilangan koordinasi.
Seseorang yang mengalami stroke mungkin menunjukkan beberapa gejala atau hanya satu, seperti kelemahan satu sisi.
Jika seseorang memiliki gejala-gejala tersebut, segera cari bantuan medis.
Stroke adalah keadaan darurat medis, dan menerima perawatan segera dapat mencegah cedera lebih lanjut pada otak.
Tidak mendapatkan perhatian medis dengan cepat akan berisiko mengalami kerusakan otak permanen atau kematian.
Baca juga: Gejala-gejala Stroke Dapat Sebabkan Kelumpuhan, Simak Cara Pencegahan dan Pengobatannya
Pemulihan stroke pada pria
Melansir Medical News Today, sebuah hasil studi 2005 menunjukkan bahwa pria yang pernah mengalami stroke dapat meninggalkan rumah sakit dengan kecacatan yang lebih sedikit daripada wanita.
Setelah stroke, pria juga cenderung memiliki tingkat aktivitas harian yang lebih tinggi.
Ini mungkin karena pria mengalami stroke cenderung pada usia yang lebih muda daripada wanita.
Akibatnya, tubuh mereka mungkin lebih mampu pulih.
Pemulihan setelah stroke tergantung pada banyak faktor.
Ini termasuk:
- area otak yang terkena stroke
- jumlah waktu oksigen dan darah diblokir
- kesehatan keseluruhan seseorang sebelum stroke
Beberapa orang pulih sepenuhnya dari stroke dan tidak mengalami efek yang bertahan lama.
Lainnya memerlukan terapi fisik jangka panjang dan obat-obatan, seperti:
- mengencerkan darah
- menurunkan tekanan darah
- menurunkan kolesterol.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)