"Orang-orang Afghanistan yang membantu kita dan mendukung kita dan memiliki hak untuk menuntut kita mendukung mereka,” katanya.
Seperti negara-negara lain, Inggris sedang mencoba untuk mengevakuasi sekutu Afghanistan serta warganya sendiri dari Afghanistan.
Tetapi dengan tenggat waktu 31 Agustus yang diberlakukan AS melayang di depan mata, itu berpacu dengan waktu.
Selain 4.000 atau lebih warga Inggris, negara itu diperkirakan memiliki sekitar 5.000 sekutu Afghanistan.
Seperti penerjemah dan pengemudi, yang dialokasikan untuk kursi di pesawat.
Kementerian Pertahanan Inggris, Minggu (22/8/2021) mengatakan hampir 4.000 orang telah dievakuasi.
Blair mengakui kesalahan telah dibuat selama dua dekade terakhir.
Tetapi dia menambahkan intervensi militer dapat dilakukan dengan niat yang mulia, terutama ketika menantang ancaman ekstremis Islam.
Baca juga: India Evakuasi Warganya dari Afghanistan, Pesawat Angkatan Udara Dikerahkan
“Hari ini kita berada dalam suasana hati yang tampaknya menganggap membawa demokrasi sebagai delusi utopis dan intervensi hampir dalam bentuk apa pun sebagai tugas orang bodoh,” katanya.
Blair juga memperingatkan keputusan AS menyembunyikan sebagian besar Inggris tentang penarikan itu berisiko menurunkan negara itu ke divisi kedua kekuatan global.
Namun, dia mengatakan Inggris, dalam perannya sebagai presiden negara-negara Kelompok Tujuh saat ini, berada dalam posisi membantu mengokordinasikan tanggapan internasional.
Untuk meminta pertanggungjawaban rezim baru di Afghanistan.
Pemerintah Konservatif Inggris telah bekerja secara diplomatis untuk memastikan tidak ada pengakuan sepihak dari pemerintah Taliban di Afghanistan.
“Kita perlu menyusun daftar insentif, sanksi, tindakan yang dapat kita ambil termasuk untuk melindungi penduduk sipil," harap Blair.
Sehingga Taliban memahami tindakan mereka akan memiliki konsekuensi, kata Blair.(*)