Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya (Kacabdin Abdya), Jufri, SAg, MM hanya menemui sekolah yang kosong saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMAN 4, Rabu (1/9/2021).
Sidak ke sekolah umum tersebut dilakukan Jufri sekira pukul 10.45 WIB, setelah pada paginya terlebih dahulu melakukan sidak ke SMKN 1.
Kala itu, Kacabdin Abdya menemukan tidak ada aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut karena siswa dan guru sudah pulang.
“SMAN ini termasuk sekolah yang jadi sorotan, dan terbukti hari ini, belum sampai pukul 11.00 WIB, guru dan siswa tidak ada, kok bisa seperti ini,” sesal mantan ketua KNPI Abdya tersebut.
Padahal, sebut Jufri, jadwal belajar mengajar tingkat SMA/SMK sesuai edaran Gubernur itu, untuk hari Senin sampai Kamis dan Sabtu, aktivitas belajar dimulai pukul 08:00 WIB hingga pukul 12:00 WIB.
“Kecuali hari Jumat, itu jadwalnya dari pukul 08:00 WIB hingga pukul 11:30 WIB, itu wajar cepat pulang, ini kan tidak,” tukasnya.
Baca juga: Sidak ke SMKN 1, Kacabdin Abdya Temukan Mesin Rusak dan Sekolah Kosong, Begini Reaksinya
Baca juga: Kapolres Pidie Sidak Rumah Sakit Umum Tgk Chik Di Tiro, Ajak Warga Patuhi Protkes
Baca juga: Kadiskes Pidie Sidak Pustu Beuah, Delima, Ini yang Ditemukan
Sementara itu, Kepala SMAN 4 Abdya, Siti Hajar yang tiba beberapa menit kemudian mengaku, bahwa kosongnya sekolah itu karena jadwal belajarnya hanya sampai pukul 11:00 WIB.
“Boleh kita lihat jadwalnya Pak. Kalau tidak boleh begini, nanti kita ubah lagi Pak Kacabdin atau kita tambah jadwal olahraga,” kata Siti Hajar memberikan klarifikasi terkait sudah pulangnya siswa sebelum pukul 12:00 WIB.
Sidak ke SMKN 1
Sebelumnya, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya (Kacabdin Abdya), Jufri, SAg, MM melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMKN 1, Rabu (1/9/2021).
Dalam sidak itu, Jufri yang turut didampingi Ketua Komite, H Syamsidik Ibrahim bersama rombongan, menemukan sejumlah aset di SMKN tersebut banyak hilang dan hancur, serta siswa berada di luar kelas saat jam belajar.
“Jadi, sidak yang kami lakukan ini guna menindaklanjuti perintah Pak Kadis yang mendapatkan informasi adanya aset dan siswa sering berada di luar kelas saat jam belajar,” ujar Kacabdin Abdya, Jufri, SAg, MM kepada Serambinews.com, Rabu (1/9/2021).
Anehnya, sebut Jufri, saat siswa berada di luar kelas, para guru yang harusnya melaksanakan tugasnya justru berada di kelas.
Baca juga: Masih Belajar Tatap Muka Saat PPKM Level 4, MAN Model Banda Aceh Disidak, Besok Mulai Daring Lagi
Baca juga: VIDEO Dinilai tak Layak dan Kumuh, Kadiskes Pidie Sidak Puskesmas Pembantu Beuah
Baca juga: Kajari Sidak Gudang Farmasi dan RSUD Simeulue
“Ini kok bisa terjadi, kecuali guru libur atau tidak masuk, wajar siswa pulang atau berada di luar kelas. Ini guru ada di sekolah, tapi siswa tidak masuk,” katanya.
Menurutnya, hal itu terjadi akibat lemahnya pengawasan dan tidak tegasnya pihak sekolah terhadap siswa, sehingga para siswa lalai dan sering bolos saat jam belajar.
“Dulu, saat SMKN 1 ini masih terpencar dan belum begitu favorit, siswanya sangat patuh dan tak sedikit siswanya sudah berhasil. Sekarang sekolah mulai maju, siswanya malah yang bolos, ini aneh,” ungkapnya.
Untuk itu, Jufri mengaku dalam waktu dekat akan duduk bersama pihak sekolah dan guru untuk mencari solusi, sehingga persoalan bolos siswa tidak terulang kembali.
“Terkait ada aset yang hilang seperti mesin mobil bantuan Jerman dan pagar yang hancur, akan kita pertanyakan,” tukas dia.
“Kita ingin aset negara ini haruslah dijaga, kalau hilang atau dimusnahkan, ada berita acaranya, jangan amburadul seperti ini, ketika ada masalah mereka juga yang repot,” pungkasnya.
Baca juga: Plt Bupati Dailami Sidak Puskesmas Lampahan
Baca juga: Kajari Simeulue Sidak Gudang Farmasi dan RSUD, Ini Tujuannya
Baca juga: ASN di Nagan Raya tak Masuk Kantor Dipotong TC 50 Persen, Bupati Sidak ke Sejumlah Dinas
Dalam kunjungan itu, Jufri bersama ketua komite dan rombongan tak lupa melihat alat elektronik yang sebelumnya sempat rusak dan ditemukan oleh anggota DPRA saat melakukan Pansus ke Bumoe Breuh Sigupai.(*)