Menurutnya, materi yang disampaikan dalam bimtek ini diantaranya cara atau strategi pengembangan pertanian dimasa pandemi covid-19.
Lalu, pengembangan pola tanam jajar legowo artinya tanaman berjarak pada tanaman padi.
Selain itu, teknologi pengendalian organisme pengganggu tumbuha yang merupakan risiko dari kegiatan budidaya tanaman pangan khususnya tanaman padi.
"Ditjen Tanaman Pangan berharap dengan adanya bimtek ini akan meningkatnya pengetahuan dan kemampuan petani dalam melaksanakan budiaya tanaman yang ramah lingkungan, efisien, ekonomis, dan berproduksi," tutupnya. (*)
Baca juga: TA Khalid Apresiasi Terbentuknya Badan Pangan Nasional