Keduanya anak pasangan muda Ryan Darmawan (29) dan Devi Nurbaiti warga Desa Juli Meunasah Teungoh, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Muhammad Azhari (5) dan adiknya, Muhammad Alfian (2) yang ditemukan meninggal di saluran irigasi tak jauh depan rumahnya hanya dua bersaudara.
Keduanya anak pasangan muda Ryan Darmawan (29) dan Devi Nurbaiti (27), warga Desa Juli Meunasah Teungoh, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen.
Meninggalnya kedua balita ini tak hanya meninggalkan kesedihan bagi keluarganya, tetapi warga setempat umumnya.
Suara tangisan keluarga dekat, terutama ayah korban pecah di rumah tersebut saat kedua anaknya itu sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dan dibawa pulang ke rumah itu.
Sedangkan sang ibu saat kejadian sedang di Banda Aceh dan saat ini sedang dalam perjalanan pulang.
Namun, Serambinews.com belum memperoleh informasi kenapa ibunya sedang di Banda Aceh saat kejadian itu.
Baca juga: KM Rante Tenggelam, Kinerja Syahbandar Disorot, Dituding Tak Pernah Cek Kelayakan Fisik Boat Nelayan
“Ibunya sudah dikabari dan sedang dalam perjalanan pulang ke Bireuen,” ujar Bang Adi selaku nenek dari dua bocah tersebut.
Belasan kaum ibu dengan mata sembab melihat bocah yang sudah meninggal diletakkan di ruangan tengah rumah itu yang sudah ditutup kain putih.
Ketika kaum ibu masih larut dalam tangisan melihat jenazah balita bernama Muhammad Alfian (2) yang duluan
ditemukan, tiba-tiba warga juga mendapat kabar sang abang juga sudah ditemukan.
Tetapi juga dalam kondisi sudah meninggal, sehingga tangisan warga pun semakin pecah.
Beberapa kaum ibu bergegas keluar rumah menyambut jenazah Muhammad Azhari.
Ayahnya yang sedang di depan rumah dan air mata mengalir dipipinya juga berlarian menjemput jenazah sang anak yang dibopong seorang warga.
Namun, saat akan memasuki pintu rumah orang tuanya jatuh pingsan.
Baca juga: Pencari Kerang Ditemukan Meninggal Tenggelam di Nagan Raya
Beberapa warga dengan gerak cepat mengambil jenzaha Muhammad Azhari dibawa ke dalam rumah.
Belasan warga lainnya segera mengangkat orang tua korban ke dalam rumah.
Kedua jenazah bocah ini pun ditutup dengan kain putih.
Halaman rumah duka dipenuhi ratusan warga setempat melihat kedua korban kakak beradik yang meninggal tenggelam itu.
Menyangkut penyebab keduanya tenggelam dan dibawa arus di saluran irigasi depan rumahnya tidak ada yang mengetahui pasti.
Saluran irigasi tersebut sekitar 100 meter arah depan atau arah barat rumah orang tuanya.
Keduanya diduga hendak bermain di pinggiran saluran irigasi sehingga jatuh ke saluran irigasi yang airnya sedang
deras.
Sejumlah Polsek Juli Bireuen terlihat berada di rumah duka dan memintai keterangan sejumlah warga menyangkut kejadian tersebut.
Sebelum kejadian, pintu rumah sudah ditutup
Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, dua balita laki-laki kakak beradik, Muhammad Azhari (5) dan adiknya, Muhammad Alfian (2) ditemukan meninggal di saluran irigasi depan rumahnya.
Tepatnya di Desa Juli Meunasah Teungoh, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Rabu (15/9/2021), di tempat terpisah dan waktu agak berbeda.
Kedua balita ini anak pasangan Ryan Darmawan dan Devi Nurbaiti.
Keduanya ditemukan oleh warga setempat dalam waktu dan lokasi terpisah di saluran irigasi tersebut tidak begitu jauh dari rumahnya dalam kondisi sudah meninggal.
Informasi diperoleh Serambinews.com, saat itu orang tua kedua balita ini bernama, Ryan Darmawan tidur di rumah.
Kedua anak ini di dalam rumah dan pintu depan rumah sudah ditutup Ryan agar anaknya tidak bermain di saluran irigasi itu.
Namun, ketika sang ayah terbangun, kedua anaknya itu tidak kelihatan lagi.
Orang tuanya itu mencari ke belakang tidak terlihat, kemudian mencari ke sejumlah tempat lain di rumah itu juga tidak ada.
Orang tuanya panik, kemudian memberitahukan sejumlah warga.
Beberapa saat kemudian, seorang warga Desa Meujimjim berbatasan dengan Desa Juli Meunasah Teungoh bernama Khairul (30) pulang melintasi jalan bantaran irigasi ini.
Dalam perjalanan tersebut melihat ke saluran irigasi seperti ada bungkusan.
Ia segera bergegas turun ke saluran irigasi ingin memastikan benda apa terbungkus kain.
Khairul saat mendekat, ternyata diketahui seorang balita sudah meninggal dunia dan segera diangkat dibawa pulang ke rumah orang tuanya.
Anak yang pertama ditemukan adalah Muhammad Alfian yang masih usia dua tahun.
Kemudian ratusan warga lainnya kemudian mencari seorang lainnya di saluran irigasi.
Khairul kepada Serambinews.com mengatakan, korban atas nama Muhammad Alfian ditemukan di saluran irigasi kawasan Desa Meujimjim sekitar 250 meter arah utara rumah orang tuanya.
Usai mengangkat balita tersebut, Khairul segera ke Polsek Juli memberitahukan kejadian tersebut.
Belasan warga setempat terus mencari di sepanjang saluran irigasi yang airnya sedikit deras sampai ke pintu irigasi di KM 4,5 Bireuen-Takengon.
Sekitar pukul 16.20, orang tuanya Ryan dengan derai air mata memperlihatkan gambar abangnya yang belum ditemukan kepada sejumlah warga, termasuk anggota Polsek Juli.
Saat memperlihatkan gambar tersebut, beberapa warga segera memberitahu sudah ditemukan abang dari Muhammad Alfian, yakni Muhammad Azhari yang juga dalam kondisi sudah meninggal.
Mendengar sudah ditemukan, ayahnya segera berlarian mengambil anaknya yang sedang dibawa pulang warga hendak membawa ke dalam rumah.
Namun, setiba di pintu rumah orang tuanya jatuh pingsan, anaknya segera diambil warga lainnya dibawa ke dalam rumah.
Muhammad Alfian ditemukan Sofyan, selaku ketua pemuda desa setempat di saluran irigasi berjarak sekitar 50 meter arah utara rumah orang tuanya.
Bang Adi, nenek kedua balita tersebut kepada Serambinews.com menduga kedua cucunya saat orang tuanya tidur keluar dan bermain air di belakang rumah.
Kemudian kemungkinan pergi ke saluran irigasi dan tidak ada yang melihat waktu itu. (*)