Rudal Jelajah

Rudal Jelajah Jarak Jauh Korea Utara Ini Bikin Amerika Ketakutan, Dilengkapi Hulu Ledak Nuklir

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korea Utara sedang uji coba rudal jelajah jarak jauh.

SERAMBINEWS.COM - Rudal jelajah Korea Utara umumnya kurang diminati daripada rudal balistik karena tidak secara eksplisit dilarang di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB.

Namun, para analis telah memperingatkan menyebutnya "strategis" bisa berarti itu adalah sistem berkemampuan nuklir.

Tidak jelas apakah Korea Utara telah menguasai teknologi yang dibutuhkan untuk membangun hulu ledak yang cukup kecil untuk dibawa pada rudal jelajah.

Tetapi Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un mengatakan awal tahun ini bahwa negaranya telah mengembangkan 'bom' yang lebih kecil.

Internasional (IAEA) mengatakan Korea Utara tampaknya telah memulai kembali reaktor nuklirnya di fasilitas Yongbyon, yang secara luas diyakini telah memproduksi plutonium untuk senjata nuklir.

Rudal Iskander Andalan Rusia Begitu Mematikan, Mampu Bidik Target 500 Kilometer dan Sulit Dicegat

Serangkaian uji coba rudal Korea Utara pada tahun 2017 meningkatkan ketegangan secara dramatis.

Sementara perkiraan persenjataan nuklir negara saat ini berkisar antara 15 dan 60 senjata, mungkin termasuk bom hidrogen.

Keberadaan Rudal jelajah Korea Utara ini sempat membuat Amerika Serikat panik.

Amerika Serikat Tarik Sistim Pertahanan Rudal Canggih dari Kerajaan Arab Saudi

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden langsung mengadakan pertemuan darurat setelah Korea Utara uji coba rudal jelajah jarak jauh.

Presiden Biden mengadakan pertemuan dengan pejabat dari Jepang dan Korea Selatan.

Sebab waktu Korea Utara uji coba rudal jelajah jarak jauh sangat mendadak.

Para ahli khawatir uji coba rudal itu akan dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.

Kantor Berita Pusat Korea (KNCA) resmi Korea Utara menggambarkan rudal itu sebagai "senjata strategis yang sangat penting".

Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (15/9/2021), rudal itu mampu terbang sejauh 1.500 km sebelum mengenai target mereka dan jatuh ke perairan teritorial negara itu selama tes pada hari Sabtu dan Minggu.

Sikap mendadak Korea Utara itu membuat tiga negara besar itu panik.

Halaman
12

Berita Terkini