SERAMBINEWS.COM - Rangkaian tes seleksi Kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK Guru telah berlangsung sejak Senin (13/9/2021).
Peserta tes PPPK 2021 ini bahkan banyak diikuti oleh guru honorer untuk mendapatkan peruntungan.
Tak hanya muda, bahkan seorang guru honorer yang berusia 57 tahun pun ikut mengikuti tes PPPK Guru ini.
Melihat hal tersebut, seorang pegawas ujian PPPK 2021, Novi Khassifa ikut terenyuh melihatnya.
Sembari berurai air mata, ia menuliskan surat terbuka yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim sembari menyuarakan nasib guru honorer.
Surat terbuka itu tersebar melalui WhatsApp grup forum guru hingga menjadi viral di media sosial sejak Rabu (15/9/2021).
Tak hanya berisi surat terbuka, tulisan tersebut juga lengkap dengan potret pria honorer yang rambutnya sudah dipenuhi oleh uban.
Baca juga: 2 Cara Cek Lokasi Ujian SKD PPPK Guru 2021, Bisa Lewat SSCASN atau Akses di gurupppk.kemdikbud.go.id
Baca juga: Tiga Hari Seleksi PPPK di Lhokseumawe Ini Jumlah Guru tak Hadir dan Sebabnya
Baca juga: Jangan Panik, Peserta Tes CPNS & PPPK Positif Saat Tes Swab Tetap Bisa Ikut Ujian, Ini Penjelasannya
Berikut narasi lengkap yang ditulis seorang pengawas tes PPPK Guru bernama Novi Khassifa:
Yang terhormat,
Mas menteri
Nadiem Makarim
Tak adakah rasa ngilu di dalam dada mas menteri melihat sepatu tua yang lusuh ini?
Memang benar sepatu tua ini terlihat bermerek, tetapi tahukan ini hanya sepatu loak apkiran
Tahukah Mas menteri,
Sepatu ini telah dipakai bertahun-tahun lamanya oleh si empunya
Seorang bapak dengan pakaian putih lusuh dan celana hitam yang warnanya sudah tak hitam lagi karena pudar.
Mendekati usia senja masih setia mengajari anak-anak di pelosok negeri ini membaca dan mengeja
Di saat putus pengharapan untuk mendapatkan hidup yang lebih layak. Beliau tetap semangat. Tak sekedar mengajar tetapi mendidik
Gaji di bawah lima ratus ribu sungguh tak cukup untuk makan sebulan. Apalagi untuk membeli sepatu
Terpaksa di saat pulang mengajar beliau mencari pendapatan tambahan sebagai pekerja serabutan
Tahun ini mas menteri memberikan secercah harapan untuk beliau. Program PPPK untuk memberikan harapan kehidupan yang lebih layak
Tetapi tahukah mas menteri? soal-soal yang mas menteri berikan hanya teori belaka saja. Tak sebanding dengan praktik pengabdian berpuluh-puluh tahun lamanya
Soal-soal yang membuat beliau terseok-seok ketika memegang mouse dan membuat kepalanya pening
Akhirnya, PASSING GRADE pun tak diraih. Pecahlah tangis beliau di dalam hati. Terlihat jelas ketika nilai-nilai itu terpampang di layar monitor. Beliau terdiam seribu bahasa.
Entahlah, apa yang dipikirkan. Melihatnya sayapun ikut terisak.
Memang benar beliau tak secerdas, sejenius, sekreatif mas menteri. Tetapi beliaulah yang menjadi pelita di tengah gulita buta aksara di pelosok negeri
Memang benar beliau tak pandai teknologi, tetapi tanpa teknologi beliau mampu membuat anak-anak negeri ini merangkai kata dari A hingga Z. Berhitung hal-hal dasar untuk memahami hidup
Memang benar para muridnya sebagian besar menjadi TKI dan TKW.
Tapi tahukah mas menteri, bukankah mereka juga merupakan pahlawan penghasil devisa negara tercinta ini?
Beliau mempunyai andil yang besar dalam membangun negeri tercinta ini.
Sudi kiranya mas menteri memberikan keringanan untuk melihat beliau bisa menikmati masa tua dengan sepatu dan kehidupan yang layak
Tak usah diperumit
Jika tidak ada kebijakan untuk mengangkat derajat mereka, setidaknya di surga besok sepatu ini akan menjadi saksi bahwa ilmu yang beliau ajarkan sangat bermanfaat untuk keberlangsungan umat
Dari saya,
Novi Khassifa
Pengawas ruang PPPK
Ditulis dengan berurai air mata
Demikian surat terbuka yang ditulis oleh seorang pengawas tes PPPK Guru 2021, Novi Khassifa.
Terbaru, surat terbuka tersebut telah dibagikan ulang oleh akun Facebook Mike Riana hingga akhirnya menjadi viral di berbagai platform media sosial.
Di Facebook, postingan tersebut telah dibagikan sebanyak 6,2 ribu kali sementara telah dikomentari lebih dari 7,2 ribu kali oleh pengguna Facebook.
Tak hanya Facebook, surat terbuka itu juga tersebar di Instagram hingga twitter dan telah di retweet sebanyak 10 ribu kali oleh warganet.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: Usai Bikin Heboh, Ternyata Aminullah Usman juga Bos Belasan Organisasi, Sampai Lupa Nama Lembaga
Baca juga: Situasi Terkini Distrik Kiwirok Pasca Serangan KKB Lamek Taplo, Satu Nakes Masih Hilang
Baca juga: Rumahnya Didatangi Presiden Jokowi Saat Vaksinasi, Ibu 3 Anak di Aceh Besar Ini Sebut Seperti Mimpi