Berita Banda Aceh

PGRI Aceh Tanggapi Polemik Kadisdik Soal Vaksinasi Siswa

Penulis: Masrizal Bin Zairi
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Al Munzir, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Aceh.

“Terkait vaksinasi siswa, PGRI Aceh berharap kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap vaksinasi siswa agar melakukan pendekatan yang sejuk, tidak menakut-nakuti. Apalagi jika bernada ancaman untuk dan dari siapapun, apalagi untuk kepala sekolah, guru dan nakes,” kata Munzir.

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh turut mengomentari polemik, atas pernyataan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh Alhudri terhadap para kepala sekolah yang viral di media sosial.

Dalam pernyataannya, Kadisdik Aceh Alhudri mengultimatum kepala sekolah tingkat SMA/SMK dan SLB agar menyegerakan vaksinasi semua siswa di sekolah masing-masing hingga batas terakhir 30 September 2021.

Apabila hingga batas waktu tersebut vaksinasi tidak mampu disukseskan karena capaiannya saat ini masih rendah, maka Alhudri mempersilahkan kepala sekolah tersebut untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Menanggapi itu, Ketua PGRI Aceh, Al Munzir SpdI MSi kepada Serambinews.com, Senin (20/9/2021) berharap kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap vaksinasi siswa agar melakukan pendekatan yang sejuk dan tidak menakut-nakuti.

“Terkait vaksinasi siswa, PGRI Aceh berharap kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap vaksinasi siswa agar melakukan pendekatan yang sejuk, tidak menakut-nakuti. Apalagi jika bernada ancaman untuk dan dari siapapun, apalagi untuk kepala sekolah, guru dan nakes,” kata Munzir.

Menurutnya, kepala sekolah dan guru sudah cukup tertekan selama pandemi.

Baca juga: Kadisdik Aceh Ultimatum Kepsek Soal Target Vaksin Siswa, Wakil Ketua DPRA:  Bahasanya Kurang Elok

Sebagai contoh, kata Munzir, terkait sistem pembelajaran daring dimana tidak sedikit dari wali siswa yang menuntut pelaksanaan pembelajaraan secara tatap muka dengan berbagai alasan.

Menurut informasi dari daerah dan beberapa kepala sekolah, ungkap Munzir, ada beberapa kendala dalam penerapan vaksinasi bagi siswa.

Di antaranya, masih ada orang tua yang belum bersedia bahkan menolak anaknya divaksin.

“Dengan alasan dampak Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), terkontaminasi berita hoaks, sehingga terjadi kebingungan di tengah masyarakat atas informasi-informasi tidak jelas yang berkembang,” ungkapnya.

Kendala lainnya, siswa tidak hadir sekolah saat vaksin.

Sementara, batas waktu yang diberikan sangat singkat.

Baca juga: Forum LSM Ultimatum Balik Kadisdik Aceh, Tuntut Mundur Jika Target Vaksinasi Siswa tak Terpenuhi

Sehingga para kepala sekolah berharap, ada kelonggaran terkait batas waktu yang telah ditentukan, dan terakhir ada yang tidak memenuhi kriteria setelah dilakukan skrining oleh tenaga medis.

Halaman
12

Berita Terkini