Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merencanakan program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun bisa dilaksanakan pada awal 2022.
"Rencananya kalau itu (vaksin) sudah keluar uji klinisnya, kita bisa mulai gunakan di awal tahun depan," ujar Menkes Budi dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (26/10/2021).
Ia mengungkapkan, menurut hasil identifikasi Kemenkes dan BPOM, jumlah anak yang ditargertkan untuk menerima vaksin Covid-19 sebanyak 26 juta anak.
4. Kondisi anak yang tidak boleh vaksin Covid-19
IDAI juga memberitahukan tentang kondisi kesehatan tertentu bagi anak yang tidak boleh menerima vaksin Covid-19. Kondisi tersebut antara lain:
- Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol
- Penyakit Sindrom Gullian Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis
- Pasien anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi atau radioterapi
- Anak yang sedang mendapat pengobatan imunosupresan atau sitostatika berat
- Anak sedang mengalami demam 37,50 derajat Celsius atau lebih
- Anak baru sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan
- Pascaimunisasi lain kurang dari 1 bulan
- Memiliki hipertensi dan diabetes melitus
- Penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital yang tidak terkendali
Pesan untuk orang tua, jika masih ragu apakah kondisi kesehatan anak mendukung atau tidak menerima vaksin Covid-19, alangkah lebih baik untuk meminta saran dokter spesialis anak.
Dengan begitu, orang tua dan anak tidak was-was tentang efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) jika melakukan vaksinasi Covid-19. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penting! Ini 4 Fakta soal Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun
Berita lain terkait vaksin Covid-19