Internasional

Tentara Sudan Tabrak Seorang Penjahit, Pukul Tanpa Ampun dengan Tongkat

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjahit Yair Mohamed Ali Abdulla dikelilingi anggota keluarganya di rumah sakit Khartoum, Sudan seusai ditabrak dan dipukul oleh tentara.

SERAMBINEWS.COM, KHARTOUM - Seorang penjahit berusia lanjut ditabrak oleh Tentara Sudan di dekat bandara internasional Khartoum.

Dia mengaku meninggalkan pekerjaannya untuk bergabung dengan aksi protes ketika kudeta terjadi.

Yair Mohamed Ali Abdulla (54) mengungkapkan kisahnya dari tempat tidur rumah sakit, seperti dilansir BBC, Minggu (7/11/2021).

“Setelah itu, lima atau enam orang memukuli saya tanpa ampun dengan tongkat di punggung dan dada saya," ungkapnya.

"Saya pergi ke aksi demo untuk meminta kebebasan, perdamaian, dan keadilan," tambahnya.

"Jika tentara tidak dapat memberikan itu, mereka harus pergi dengan seragam mereka dan biarkan kami mengambil alih," katanya.

Baca juga: Sekjen PBB Desak Jenderal Sudan Batalkan Pengambilalihan Pemerintahan Sipil

Ada spekulasi tentang bentuk dan kemungkinan kesepakatan antara militer dan berbagai pihak dan organisasi dalam pemerintahan transisi.

Kelompok itu muncul seusai dari revolusi rakyat Sudan 2019 untuk melawan pemimpin lama Omar al-Bashir.

Tetapi sumber diplomatik dan lainnya di Khartoum menolak berkomentar.

Pemimpin kudeta Abdel Fattah al-Burhan mengatakan tentara turun tangan untuk menghindari perang saudara.

Juru bicaranya pensiunan Laksamana Fateh al-Rahman mengatakan kepada BBC:

"Waktu akan menunjukkan ini bukan kudeta."

"Kami akan mengembalikan pemerintahan sipil dan mengadakan pemilihan."

"Kemudian militer akan mundur sepenuhnya."(*)

Baca juga: Warga Sudan Siap Gelar Pawai Jutaan Orang, Junta Militer Harus Pergi

Berita Terkini