Kajian Islam

Cara Mensucikan Pakaian Langsung Dalam Mesin Cuci Sesuai Syariat Islam, Simak Tips dari Abi Mudi

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Direketur (Wadir) 1 LPDI Mudi Mesjid Raya Samalanga Abi H. Zahrul Mubarrak MPd atau Abi Mudi.

Namun bagi umat Islam, ada proses selanjutnya yang juga penting dilakukan, yaitu proses mensucikan pakaian.

SERAMBINEWS.COM - Berikut tips mensucikan pakaian secara langsung dalam mesin cuci yang sesuai dengan syariat Islam.

Sejumlah peralatan elektronik yang memudahkan pekerjaan manusia dewasa ini terus tumbuh menjamur di kalangan masyarakat.

Mesin cuci pakaian adalah salah satu contoh dari peralatan elektronik rumah tangga yang dihadirkan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi di masa kini.

Kehadiran mesin cuci sangat membantu ibu rumah tangga khususnya, mencuci pakaian hingga bersih tanpa perlu melakukan proses menyikat atau membilas.

Namun bagi umat Islam, ada proses selanjutnya yang juga penting dilakukan, yaitu proses mensucikan pakaian.

Seperti diketahui, bersuci adalah kegiatan yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim.

Baca juga: Apakah Pakaian yang Dicuci dengan Mesin Cuci Perlu Disucikan Lagi? Ini Penjelasan Abi Mudi

Baca juga: Ini Resep Minuman Herbal ala dr Zaidul Akbar untuk Atasi Gangguan Menstruasi

Dalam syariat Islam, yang dimaksud dengan bersuci adalah menghilangkan perkara berupa hadas maupun najis.

Perkara tersebut dapat menghalangi seseorang melakukan ibadah seperti shalat, tawaf, atau menyentuh Alquran.

Sebab, suci dari hadas maupun najis merupakan syarat sah untuk mengerjakan ibadah tersebut.

Dengan demikian najis dan hadas ini harus dihilangkan dengan cara disucikan.

Islam pun telah mengajarkan umatnya bagaimana tata cara bersuci yang benar, mulai dari cara mensucikan badan hingga hal-hal kecil lainnya yang ada dalam kehidupan.

Termasuk tata cara mencuci pakaian yang benar agar terlepas dari najis.

Lantas, adakah cara mudah mensucikan pakaian yang dicuci dengan mesin cuci?

Bisakah pakaian itu disucikan langsung di dalam mesin cuci?

Wakil Direketur (Wadir) 1 LPDI Mudi Mesjid Raya Samalanga Abi H Zahrul Mubarrak MPd atau Abi Mudi dalam sebuah kajiannya sudah pernah memberikan solusi untuk permasalahan ibu rumah tangga satu ini.

Simak tips Abi Mudi soal mensucikan pakaian langsung di dalam mesin cuci yang sesuai dengan syariat Islam.

Baca juga: Hukum Mensucikan Pakaian Langsung dalam Mesin Cuci, Abi Mudi: Tergantung Cara, Ini Penjelasannya

Cara mencuci pakaian dengan mesin cuci sesuai syariat Islam

Cara mencuci pakaian langsung dlam mesin cuci yang sesuai syariat Islam ini disampaikan Abi Mudi dalam sebuah video kajiannya yang diunggah di YouTube Mudi Tv, Jumat 23 Juli 2021.

Berikut tayangan video penjelasan Abi Mudi.

Dalam video tersebut, Abi Mudi memberi beberapa tips atau cara mencuci pakaian dengan mesin cuci yang mudah, namun tetap bisa menjaga pakaian tetap suci.

Abi Mudi mengatakan, sebaiknya tidak digabung atau dicuci secara bersamaan antara pakaian yang terkena najis dengan yang tidak terkena najis.

Agar lebih mudah, sebelum dicuci, pakaian yang kotor karena keringat atau debu dipisah terlebih dahulu dengan pakaian yang kotor karena terkena najis.

"Kebanyakan dari kita biasanya malas, baju yang kotor karena keringat disatukan dengan yang bernajis. Kemudian dicuci secara bersamaan. Kenapa tidak dipilah-pilah," ujar Abi Mudi.

Tapi jika ingin mencuci pakaian itu secara bersamaan (dicampur) bisa, namun butuh proses tambahan yang memakan waktu sedikit lebih lama, yaitu mensucikan pakaian.

Baca juga: Apakah Suci Pakaian yang Disucikan Langsung Menggunakan Mesin Cuci? Ini Penjelasan Abi Mudi

Tahap ini dilakukan setelah proses mencuci selesai dilakukan oleh mesin.

"Hidupkan dulu mesin cuci. Biarkan berputar terus. Itu masih dalam keadaaan belum suci saat diputar itu. Nanti harus ada proses terakhir untuk mensucikan," kata Abi Mudi.

Abi Mudi pun kemudian menerangkan bagaimana cara mensucikan pakaian secara langsung dalam mesin cuci.

Untuk proses pensuciannya, jelas Abi Mudi, caranya yaitu dengan membuka keran air pada mesin cuci untuk mengalirkan air.

Buka juga bagian saluran pembuangan. 

Lalu biarkan mesin cuci bekerja dengan kondisi keran air dan saluran pembuangannya terbuka.

"Buka keran dari atas, buka pembuangan di bawahnya agar air bisa mengalir," jelasnya.

"Biarkan berputar, dalam keadaaan air hidup di atas, sementara di bagian bawahnya terbuka.

Jika sudah diyakini tak ada lagi najisnya, sudah habis dialirkan, baru tutup saluran bawahnya," tambah Abi Mudi.

Baru kemudian, sambungnya, isi kembali air ke dalam tabung mesin cuci hingga penuh.

Kemudian tutup keran dan biarkan mesin cuci kembali berputar.

Baca juga: Jika Haid Putus-Putus, Begini Hitungan Masa Sucinya Sesuai Penjelasan Abu Mudi dan Ustaz Abdul Somad

Agar pekerjaan jadi lebih mudah, Abi Mudi menyarankan sebaiknya di rumah disediakan keranjang pakaian kotor yang berbeda-beda.

Antara pakaian yang kotor karena keringat atau debu tidak disatukan dalam satu keranjang pakaian yang terkena najis seperti misalnya kencing.

Dengan demikian, pakaiannya tidak bercampur ketika dicuci.

"Nanti yang terkena kencing atau najis kita sucikan dulu di luar, baru dimasukkan ke dalam mesin cuci,"

"Jadi walaupun kita campur tidak apa-apa lagi," sebutnya.

Apakah terjamin pakaiannya jadi suci?

Dalam video tersebut, Abi Mudi juga menjelaskan terkait suci atau tidaknya pakaian jika disucikan langsung dalam mesin cuci.

Dikatakan Abi Mudi, hal itu tergantung bagaimana cara kita mensucikannya.

Jika airnya mengalir dari atas kemudian bagian bawah atau saluran tabung mesin cuci terbuka, seperti tips yang diberikan Abi Mudi, maka pakaian itu akan suci dari najis.

"Karena ada ijraul ma', artinya ada kita alirkan air," kata Abi Mudi.

Namun berbeda jika saluran tabung mesin cuci dalam keadaaan tertutup saat mencuci pakaian.

Hal itu akan membuat semua pakaian jadi tercampur, terutama jika terdapat pakaian bernajis di antaranya.

"Sebab syarat untuk mensucikan adalah harus ada mengalirnya air. Itu yang jadi masalah," terang Abi Mudi.

Lebih lanjut Abi Mudi menjelaskan, saat menggabungkan pakaian bernajis dan tidak bernajis dalam satu wadah, kemudian air yang dimasukkan ke dalam wadah tersebut dibiarkan tergenang atau tidak mengalir.

Maka air tersebut menjadi tidak suci.

Hal itu karena air yang sudah terkena najis masih tetap di dalam bejana atau tidak mengalir ke tempat lain.

Sehingga najis yang sudah bercampur dalam air itu akan membaur ke seluruh pakaian dalam wadah tersebut. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

KAJIAN ISLAM LAINNYA

Berita Terkini