Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON - Dosen Program Studi Agroekoteknologi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh melatih cara budidaya, pengolahan jamur tiram sampai pemasaran, kepada ibu-ibu Gampong Mesjid Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, Sabtu (20/11/2021).
Kegiatan pelatihan ini diketuai Dr Ir Rd Selvy Handayani, dengan anggota Usnawiyah MP, Dr Ismadi, Zurrahmi Wirda MP, Khaidir MSi, dan Dewi Sartika Aryani MS, dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.
Tujuannya untuk memberikan pelatihan dan pendampingan teknik budidaya dan pengolahan, dan cara memasarkan hasilnya.
“Saat ini permintaan pasar terhadap jamur tiram belum mampu dipenuhi sehingga membuka peluang besar bagi UMKM untuk membudidayakan jamur tiram,” ujar Ketua Tim Dr Ir Rd Selvy Handayani, dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Senin (22/11/2021).
Baca juga: Ini Harga All New Honda BR-V di Aceh, Siap Dikirim Januari 2022
Diyakini usaha budidaya jamur tiram dapat memberdayakan masyarakat dari segi ekonomi maupun kebutuhan gizi keluarga.
“Jamur tiram merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki kandungan gizi yang tinggi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat,” ujar jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dalam pelatihan tersebut, peserta tidak hanya diajarkan cara budidaya jamur tiram, tetapi juga bagaimana cara mengolah menjadi aneka produk seperti jamur crispy dan nugget.
Kegagalan budidaya jamur kata Selvy, sering kali karena petani tidak mengetahui seluk beluk budidaya.
Dengan pelatihan ini, diharapkan kemampuan petani semakin baik sehingga tingkat keberhasilan menjadi lebih tinggi.
Di samping dijual segar, jamur tiram juga dapat diolah untuk berbagai kebutuhan sehingga nilai tambah dan pendapatan petani semakin tinggi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Baca juga: Mahasiswa Unimal Ikut Serta Membantu Kegiatan Posyandu di Simpang Empat, Lhokseumawe
Pelatihan tersebut mendatangkan dua narasumber dari luar Safwandi SP, mahasiswa pascasarjana yang memiliki pengalaman budidaya jamur tiram, dan Widia juga memiliki pengalaman dan usaha pengolahan jamur tiram menjadi jamur krispi dan nugget jamur.
“Jamur tiram itu mudah dibudidayakan dan memiliki potensi pasar yang sangat bagus sehingga harganya tergolong mahal. Di pasaran, harga satu kilogram Rp 35 ribu sampai Rp 50 ribu,” ujar Safwandi.
Karena jamur tiram konsumennya warga berpendapatan menengah ke atas.
Pemasaran jamur tiram dapat dilakukan secara mulut ke mulut, online, maupun ke pasar modern.