BIREUEN - Kecelakaan lalu lintas yang merenggut korban jiwa terjadi di jalan Banda Aceh-Medan, kawasan Desa Paya Rangkuluh, Kecamatan Kutablang, Bireuen, pada Sabtu (27/11/2021) pagi sekitar pukul 03.45 WIB.
Tabrakan maut antara bus JRG dan mobil Isuzu Panther pikap menyebabkan ayah dan anak meninggal dunia, satu orang luka berat, dan lima lainnya mengalami luka ringan.
Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH, melalui Kasat Lantas, AKP Andrew Agrifina Prima Putra SIK, kepada Serambi, kemarin menjelaskan, kejadian itu berawal saat mobil barang Panther pikap BL 8119 AO yang disopir Zulfikar (29) dengan penumpang istrinya Agusnia (23) dan anak mereka Azril Arafah (3) melaju dari arah Banda Aceh ke arah Medan.
Baca juga: VIDEO Tabrakan Maut di Kutablang Bireuen, Dua Meninggal Dunia, Enam Lainnya Luka-luka
Sesampai di kawasan itu, kata Kasat Lantas, menurut berbagai keterangan yang dikumpulkan di lokasi kejadian, mobil pikap tersebut melaju dengan melebar ke kanan jalan.
Saat itu, langsung bertabrakan bus JRG yang melaju dari arah berlawanan atau dari Medan ke Banda Aceh. Bus D 7642 YA yang dikemudikan oleh Hendri Yana Budiman (38) berpenumpang 30 orang.
Akibat tabrakan tersebut, menurut AKP Andrew, sopir mobil pikap Zulfikar dan anaknya Azril Arafah, yang merupakan warga Desa Keude Tangse, Kecamatan Tangse, Pidie, meninggal dunia.
Baca juga: Bus JRG dan Panther PikapTerlibat Tabrakan Maut di Kutablang Ditarik ke Polres Bireuen
Sementara istri Zulfikar, Agusnia, mengalami luka berat, dan lima penumpang bus JRG mengalami luka ringan.
Sedangkan sopir bus yang tercatat sebagai warga Desa Cikurubuk, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, selamat dari musibah tersebut.
Adapun lima penumpang bus yang mengalami luka ringan adalah, Ridho (30), mahasiswa, warga Ulee Kareng, Banda Aceh; Irma Oktaviana, mahasiswi, warga Desa Wel Wel, Kecamatan Simeulue Tengah, Simeulue; Nasrinah Hanim (41), mahasiswi, warga Gampong Kramat, Banda Aceh; Dani Ramdani (47), kernet bus warga Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dan Darmazi (52), warga Desa Paya Mabar, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Sementara itu, informasi yang diperoleh Serambi dari kernet bus JRG, Dani Ramdani (47), saat ia dirawat di Puskemas Kutablang, kemarin, menjelaskan, bus tersebut berangkat dari Medan tujuan Banda Aceh pada Jumat (26/11/2021) malam sekitar pukul 21.00 WIB, dalam kondisi full seat atau penuh penumpang
Awalnya, sebut Dani, bus dikemudikan oleh sopir 1 bernama Sayed (40), warga Lamno, Aceh Jaya.
Sesampainya di kawasan Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, lanjut Dani, diganti oleh sopir 2, Hendri Yana Budiman, untuk melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh.
Saat bus sedang melaju di jalan lurus kawasan Desa Paya Rangkuluh, Kecamatan Kutablang, Bireuen, menurut Dani, tiba-tiba mobil Panther pikap yang datang dari arah Banda Aceh ke Medan, melaju oleng ke kanan jalan.
Sehingga, langsung bertabrakan dengan bus JRG.
Bus kehilangan kendali lalu terbalik dipinggir jalan setelah sempat menabrak satu tiang listrik yang mengakibatkan aliran listrik di kawasan itu padam.
“Saat itu, saya berada di depan dan melihat mobil pikap oleng ke kanan dan terjadilah tabrakan,” jelas Dani kepada sejumlah tenaga medis, serta anggota Pos Polisi Kutablang dan Polsek Gandapura.
Dani yang menahan sakit menyebutkan, saat ini laju bus tidak terlalu kencang.
Baca juga: Tabrakan Maut di Kutablang, Ini Pengakuan Kernet Bus JRG
Cuma, ulangnya, mobil pikap yang melaju oleng ke kanan jalan hingga terjadilah tabrakan.
Awalnya, korban tabrakan dibawa ke Puskesmas Krueng Panjoe, Kecamatan Kutablang. Setelah mendapat penanganan pertama, kemudian dirujuk ke RSUD dr Fauziah, Bireuen, untuk penanganan lanjutan.
Seorang dokter piket di Puskesmas Krueng Panjoe mengatakan, semua korban tertangani. Setelah didata dan mendapat penanganan pertama, merka segera dibawa ke RSUD Bireuen dengan sejumlah ambulan.
“Korban meninggal dunia serta yang luka berat dan ringan sudah dibawa ke Bireuen,” ujar dokter tersebut.
Amatan Serambi di lokasi kejadian, bus JRG terbalik miring ke kiri.
Bagian depannya rusak berat, kaca depan bagian bawah lepas dan jatuh ke badan jalan, serta bagian samping kiri rusak parah. Sementara mobil pikap, bagian depannya hancur, blok mesin terlihat jelas, kursi sopir dan dua lainnya hancur. Bahkan, satu kursi lepas ke luar mobil. Selain itu, satu tiang listrik patah dan rangkaian kabel juga hampir jatuh ke tanah.
Baca juga: BREAKING NEWS Tabrakan Bus JRG dan Pikap, Ayah dan Anak Meninggal, Ibu Luka Berat, Ini Data Korban
“Kedua kendaraan yang mengalami musibah sudah ditarik ke Mapolres Bireuen untuk penyelidikan lebih lanjut,” ungkap Kasat Lantas.
Arus lalu lintas sempat macet beberapa saat tepatnya pada waktu shalat Subuh.
Tapi, beberapa saat kemudian lancar kembali setelah sejumlah anggota Polsubsektor Kutablang, Polsek Gandapura, dan anggota Satlantas Polres Bireuen hadir di lokasi untuk mengatur kendaraan yang melintas kawasan itu yang datang dari dua arah.
Perwakilan Bus JRG dari Lhokseumawe juga hadir ke lokasi dengan dua mobil Toyota Hiace. Mereka ikut mengevakuasi penumpang ke Puskesmas.
Sedangkan penumpang yang selamat dari kecelakaan itu melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh dengan Hiace JRG lainnya.
Perwakilan Bus JRG Lhokseumawe, Azwa Edo, kepada Serambi, mengatakan, penumpang yang mengalami luka berat dan ringan sudah tertangani semuanya.
Sedangkan korban yang meninggal dunia menunggu dijemput keluarga.
“Penumpang yang selamat melanjutkan perjalanan dengan bus lain,” ujar Azwar saat melihat korban luka yang sedang mendapat perawatan di Puskesmas Kutablang. (yus)
Baca juga: Tabrakan Bus JRG dan Pikap di Bireuen, Ini Data Korban Luka Berat dan Ringan