Gerindra Yakin tak Lagi ‘Dikerjai’ Polisi dan Tentara

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sufmi Dasco Ahmad

Pihaknya akan mengikuti pemilihan untuk badan saksi tersebut.

"Kita punya SDM di 20-an daerah provinsi yang mana kita siap sebagai saksi di TPS masing masing dan itu artinya kita siap mendaftarkan diri kita dari bagian badan saksi ini untuk ke depan," kata Saraswati.

Seperti diketahui, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sudah mengalami kekalahan berturut-turut di Pilpres 2014 dan 2019.

Prabowo juga kalah saat menjadi Cawapres mendampingi Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2009.

Namun, belakangan Prabowo disebut-sebut sebagai capres terkuat di 2024 dalam sejumlah lembaga survei.

Namanya selalu berada di urutan teratas dan disandingkan dengan nama nama calon lain seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

‘Sudah Ada Cap, 3 Kali Kalah’

PolitikusPartai Gerindra, Arief Poyuono, mengakui, sebagian besar kader dan pengurus partainya memang bersikukuh untuk mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hanya saja, Arief mengatakan bahwa pengusungan Prabowo dalam Pilpres tidak akan berjalan mudah, terlebih untuk menang dalam Pilpres 2024.

"Tapi saya ingatkan kembali, tidak mudah, tidak gampang untuk Prabowo menang," kata Arief saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/12/2021).

Bukan tanpa alasan, mantan Wakil Ketua Umum Gerindra itu menilai pencalonan Prabowo kembali akan berdampak pada partainya.

Salah satu dampak itu adalah cap buruk akan disematkan pada Gerindra apabila Prabowo kembali kalah dalam Pilpres.

"Kenapa? Satu, sudah ada yang namanya cap tempelan, Prabowo tiga kali kalah loh.

Jangan lagi nanti ada kata-kata kita kalah lagi kita diolok-olok lagi," kata Arief.

Atas hal tersebut, ia menyarankan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra dan kader untuk mempertimbangkan kembali pengusungan Prabowo dalam Pilpres 2024.

Halaman
1234

Berita Terkini