Gerindra Yakin tak Lagi ‘Dikerjai’ Polisi dan Tentara

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sufmi Dasco Ahmad

Menurut Arief, akan lebih baik dipikirkan benar Prabowo bisa menang atau tidak.

Dia pun mengaku, selama mengikuti kontestasi Pilpres sebagai tim sukses Prabowo tidak lah mudah.

Di sisi lain, popularitas Prabowo yang jarang tampil di publik dikhawatirkan menjadi kekurangannya meraih suara untuk Pilpres.

"Dia lebih urus Kemhan (Kementerian Pertahanan) enggak suka pencitraan, itu kelemahan Prabowo, sedangkan yang lain kan seperti Ganjar, Anies, AHY, Erick Thohir, pintar-pintar dia pencitraan dan masih muda," nilai dia.

Selain itu, Arief juga mengaku bahwa para pendukung Prabowo dalam Pilpres 2019 juga perlahan meninggalkannya.

Ia bahkan menyebut secara spesifik, barisan 212 yang disebut pada Pilpres 2019 mendukung Prabowo sudah berpaling ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Itu hak mereka, artinya pilihan mereka akan dukung Prabowo atau tidak.

Itu salah satu juga handicap Prabowo pendukungnya mana lagi.

Belum kaum buruh, Iqbal (Said Iqbal) sekarang bentuk Partai Buruh, belum lagi buruh kemarin katanya dukung Anies.

Itu juga harus hitungan kalau Prabowo mau maju lagi, dukungan terhadap Prabowo mulai ditinggalkan," pungkasnya.(kompas. com)

Baca juga: Gerindra Akan Panggil Mulan Jameela, Soal Dugaan Pelanggaran Karantina Kesehatan

Baca juga: Survey CISA: Partai Demokrat Melejit, Bayangi PDIP. Bagaimana dengan Golkar dan Gerindra?

Baca juga: Prabowo dan Megawati Bertemu, Sinyal Koalisi PDIP-Gerindra, Bagaimana Nasib Ganjar di Pilpres 2024?

Berita Terkini