SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Pemerintah Iran, Senin (20/12/2021) mengumumkan Covid-19 varian Omicron sudah masuk negaranya.
Pengumuman itu muncul saat varian tersebut menyebar ke seluruh dunia kurang dari sebulan.
Setelah para ilmuwan memperingatkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang versi yang tampaknya mengkhawatirkan.
Iran telah memvaksinasi sekitar 60% dari populasinya yang berjumlah sekitar 85 juta orang dengan dua dosis vaksin Covid-19.
Dilansir AP, Senin (20/12/2021), virus Corona telah menewaskan lebih dari 131.000 orang di Iran.
Baca juga: Polda Aceh Minta Masyarakat Segera Vaksin dan Waspadai Varian Baru Omicron
Sebuah tingkat kematian terburuk di Timur Tengah.
Pada 24 Agustus 2021 saja, 709 orang meninggal karena Covid-19.
Jumlah kematian telah menurun dalam beberapa bulan terakhir ini karena vaksinasi.
Iran mempercepat vaksinasi Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir ini.
Lebih dari 50 juta orang Iran telah menerima suntikan kedua, dan 3,5 juta telah menerima suntikan ketiga.
Baca juga: Mahasiswa Universitas Cornell Sebut 1.600 Teman Sekelasnya Positif Covid-19, Sebagian Omicron
Hanya 7 juta orang Iran yang menerima vaksinasi ketika Presiden Ebrahin Raisi membentuk pemerintahannya pada akhir Agustus 2021.
Iran umumnya menggunakan vaksin Sinopharm buatan China.
Meskipun Sputnik-V Rusia dan vaksin yang dibuat oleh perusahaan farmasi Inggris-Swedia AstraZeneca juga digunakan.
Pejabat Iran mendesak orang yang mendapat dua dosis vaksin untuk mendapatkan dosis ketiga mereka sesegera mungkin.(*)
Baca juga: Maryland Tutup Kembali Sekolah, Gelombang Baru Omicron Semakin Tinggi