SERAMBINEWS.COM - Aktris peran Cut Meyriska, menjadi salah satu korban selamat dari bencana tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam.
Akibat bencana tsunami Aceh itu, Cut Meyriska mengaku masih trauma saat menjajakan kaki ke pantai.
Cut Meyriska ikut menyaksikan secara langsung kedahsyatan gelombang tsunami Aceh yang meluluhlantakkan hampir sebagian wilayah Aceh.
Diceritakan Cut Meyriska, saat itu dirinya sedang berlibur ke Kota Sabang, Provinsi Aceh, bersama sanak saudara.
Beruntungnya di hari kejadian, Cut Meyriska masih berada di penginapan, sehingga ia hanya merasakan gempa meskipun cukup kencang.
Cut Meyriska dan keluarganya selamat dari gelombang besar tsunami karena mereka tengah berada di penginapan yang terletak di dataran tinggi kota Sabang.
Baca juga: Cerita Cut Meyriska Saat Tsunami Aceh 2004, Pulang Nebeng Truk Pengangkut Mayat
Saat tragedi terjadi, Cut Meyriska masih duduk di bangku kelas enam sekolah dasar (SD).
Tragedi tersebut berhasil menimbulkan rasa trauma mendalam dalam diri Cut Meyriska.
Butuh waktu lama bagi Cut Meyriska untuk menghilangkan rasa traumanya itu.
Bahkan, ia sempat tak mau lagi bermain di pantai lantaran takut akan terjadi tsunami lagi.
"Waktu itu sampai nggak mau main di pantai, sampai traumanya itu sampai SMA kelas 2 apa 3," kata Cut Meyriska seperti dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Ciky Citra Rezky, Selasa (18/1/2022).
Sejak saat itu, Cut Meyriska mulai berani kembali main di pantai walau masih merasakan perasaan tak nyaman dalam dadanya.
Baca juga: Lihat Gelombang Besar dari Puncak Kota Sabang, Begini Cerita Cut Meyriska Saksikan Tsunami Aceh 2004
Hal ini juga terjadi saat Cut Meyriska baru saja liburan ke Thailand bersama suaminya, Roger Daunarta.
"Sampai kemarin ya kita lagi pergi sama teman-temennya Roger ke Thailand kan mau diving, wah itu muka aku udah pucat," tutur Cut Meyriska.
Biasanya, wanita berusia 28 tahun itu akan mengeluarkan perasaan tak nyaman dengan menanis sebelum akhirnya turun ke pantai.
"Kalau di atas, itu dulu nangis dulu baru bisa nyemplung, kluarin dulu," katanya.
Seiring berjalannya waktu, rasa trauma Cut Meyriska terhadap pantai perlahan kian menghilang berkat suaminya, Roger.
Roger rupanya sangat menyukai aktivitas pantai salah satunya adalah diving, sehingga mau tidak mau Cut Meyriska mulai memberanikan diri bersentuhan dengan air laut.
Baca juga: Cut Meyriska Main Film Bersama Suami
"Tapi kan Roger demen banget diving, wah gue harus ngimbangin nih gitu," ucapnya.
Meski terkadang masih gugup dan pucat untuk bermain dengan air laut, namun Cut Meyriska sudah jauh lebih baik menghilangkan rasa traumanya daripada sebelumnya.
"Jadi kayak ya pucet banget gitulah, tapi karena dia (Roger) anak pantai banget, jadi hilang dikit-dikit," pungkas Cut Meyriska.
Cerita Cut Meyriska Saat Tsunami Aceh 2004, Pulang Nebeng Truk Pengangkut Mayat
Cut Meyriska menceritakan pengalaman traumatisnya saat menyaksikan kedahsyatan gelombang tsunami Aceh yang terjadi pada Desember 2004 lalu.
Rupanya tepat kejadian tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 silam, Cut Meyriska masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) kelas enam.
Saat itu istri Roger Danuarta ini tengah berlibur ke Kota Sabang, Provinsi Aceh, bersama saudaranya.
Pagi itu di, Cut Meyriska yang tengah mandi tiba-tiba merasakan gempa yang cukup kencang.
Cut Meyriska yang langsung berlari keluar dengan hanya berbalut handuk kala itu melihat air laut menggulung di depan matanya.
Beruntungnya, Cut Meyriska menginap di sebuah penginapan yang berada di dataran tinggi di puncak Kota Sabang. Cut Meyriska beserta suadaranya pun selamat dari gempa dan tsunami Aceh 2004.
Baca juga: Cut Meyriska, Tak Kerepotan Beli Pakaian Bayi
Diceritakan Cut Meyriska, seminggu setelah tsunami Aceh, ia dan sanak saudaranya dijemput menggunakan kapal menuju daratan Aceh.
Selama melintasi laut Sabang menuju Banda Aceh, mayat-mayat korban tsunami terlihat jelas mengapung di kanan kiri kapal.
"Sepanjang perjalanan itu mayat udah ngapung-ngapung kanan kiri semuanya, udah ngapung," kata Cut Meyriska dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Ciky Citra Rezky, Selasa (18/1/2022).
"Tante sih ngomong jangan ikut-ikutan orang ketika ngelihat mayat tuh langsung semuanya ke sana, miring takutnya kapalnya, karena pasti semuanya kepo dong pengen keluar ngeliatin dan kita nggak mau lihat," lanjut dia.
Selama di kapal, Cut Meyriska memilih berfokus untuk menangkap jaringan di ponselnya.
Pasalnya Cut Meyriska belum bisa mengabari ayah dan ibunya bahwa dia selamat dari tsunami.
Baca juga: Kondisi Cut Meyriska Saat Syuting, Hamil Anak Kedua, Sering Izin karena Mual dan Muntah
Usai diteror mayat selama melintasi laut, Cut Meyriska kembali dikejutkan saat tiba di daratan Aceh, tepatnya di pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh.
Cut Meyriska sangat terkejut kala itu ketika melihat situasi pelabuhan dan Kota Banda Aceh rata dengan tanah akibat tsunami dan badan jalan dipenuhi mayat.
"Nyampe ke Aceh, kita binggung rata semuanya, lah ini pulangnya gimana kita, rata, ancur dengan mayat dimana-mana," sambungnya.
Cut Meyriska bahkan sama sekali tidak lagi bisa mengenali jalanan di Aceh untuk bisa pulang menuju ke rumah orang tuanya.
Tidak ada petunjuk arah di mana dia saat itu, pula tidak ada satu pun kendaraan umum yang bisa mengantarnya dan sanak saudara pulang ke rumah.
"Kita bingung pulangnya ke arah mana untuk nyampe ke rumah kita nggak tau kan rata, nggak ada belokan nggak tau kemana karena nggak ada patokan lagi," lanjutnya.
Baca juga: Unik, Cara Cut Meyriska Beri Tahu Dirinya Hamil Lagi, Roger Danuarta Langsung Peluk Istri
Bahkan lanjutnya, satu kendaraan pun tidak ada yang bisa mengantarkannya menuju rumah.
"Akhirnya kita pulang nggak ada angkot, nggak ada bus, nggak ada travel, tapi kita nggak tau gada kendaraan yang bisa nganterin kita untuk pulang ke rumah karena kan nggak mobil yang jemput waktu itu," ucap dia.
Beruntungnya Cut Meyriska dan saudara-saudaranya diizinkan menumpang truk mayat sampai tiba di wilayah yang sudah bisa dilalui angkutan umum.
"Jadinya naik truk mayat bareng sama mayat, truk yang angkut-angkut mayat, jadi itu bauk banget,"
"Jadi kita nebeng, karena udah seminggu ya dia udah tau dong maksudnya ini kalau sampai sini daerah apa, karena kan sudah bolak-balik, udah paham gitu," katanya.
Cut Meyriska akhirnya diturunkan di lokasi yang sudah bisa dilalui oleh angkutan umum.
Mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah orang tua Cut Meyriska dengan menggunakan angkutan umum.
Baca juga: Begini Cut Meyriska Beri Kejutan untuk Roger Soal Kehamilannya, Ada Tebak Gambar
"Truk itu nurunin kita, kita lanjut naik angkot, udah mulai bersih bagian yang sebelah sananya. Mungkin angkot baru ada karena udah bersih dan bisa jalan, kalau yang sebelah sini belum bisa jalan karena masih berantakan," katanya.
Cut Meyriska pun akhirnya bisa bertemu lagi dengan ibunya yang sama-sama selamat dari tsunami Aceh 2004.
"Mama melihat aku kaget, aku juga masih kecil bingung, mama maksudnya 'wah anak gue masih hidup ini'," kata Cut Meyriska.
Diceritakan Cut Meyriska, saat tsunami terjadi, ibunya tengah berada di usaha apotek milik keluarganya.
Ibu Cut Meyriska akhirnya selamat setelah ia berlari dan berlindung di sebuah masjid, sementara kondisi apotek milik keluarganya hancur tak bersisa. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: Peduli Korban Banjir, Pembaca Harian Kompas Salurkan Bantuan di Pirak Timu dan Matangkuli
Baca juga: Danramil Peukan Bada Bersama Muspika Gelar Rakor Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun
Baca juga: Viral Makam Upin & Ipin dan Ceritanya Disebut Hayalan Opah, Tim Kreator Buka Suara, Ini Faktanya