SERAMBINEWS.COM - Haruskan bersuci setelah bersalaman dengan orang yang memegang anjing? Berikut penjelasan Buya Yahya.
Bersalaman adalah salah satu hal yang baik jika kita lakukan saat bertemu dengan sesama muslim yang satu jenis kelamin atau masih merupakan mahrom.
Pasalnya, dengan bersalaman atau berjabat tangan sesama muslim, maka sebelum tangan kita saling terlepas akan menjadi tempat rontoknya dosa-dosa kesalahan kita.
Kemudian bagaimanakah kalau ada orang non-muslim yang mempunyai anjing, sewaktu-waktu ia menyentuh anjing tersebut, lalu bersalaman dengan kita? Apakah setelah bersalaman haruskah kita mensucikannya?
Terkait permasalahan tersebut, KH Yahya Zainul Ma’arif Jamzuri atau biasa dikenal Buya Yahya memberikan penjelasan.
Awalnya, Buya Yahya mendapat pertanyaan yang diajukan dari salah seorang jamaah terkait bersuci setelah bersalaman dengan orang yang memegang anjing.
Baca juga: Buya Yahya Jelaskan Hukum Bekerja pada Non-Muslim, Harus Penuhi Persyaratan Ini
"Assalamu’alaikum Wr. Wb. Buya Yahya saya mau bertanya, saya punya tetangga yang tahun kemarin tetangga tersebut memelihara anjing (najis mugholladhoh) harus bagaimana sikap saya kepada kepada tatangga tersebut?
Apakah perlu tangan saya dibasuh dengan air 7x dan ditambah tanah pada salah satunya setiap setelah bersalaman dengan anggota tetangga tersebut?," demikian pertanyaan jamaah tersebut.
Kata Buya Yahya, menurut Mazhab Syafi’i, Hanafi dan Hambali, anjing adalah najis mugholadhoh atau najis berat dan cara mensucikanya adalah dengan tujuh kali basuhan dan salah satunya dengan debu.
Perlu diketahui, najis pada anjing tidak akan pindah kecuali jika anjing tersebut basah, baik basah karena terkena air atau basahnya air liur lalu bersentuhan dengan kita biarpun kita dalam keadaan kering.
Atau sebaliknya kita yang basah bersentuhan dengan anjing yang kering maka najis akan berpindah kepada kita.
"Ada hal penting yang perlu diketauhui bahwa najis tersebut tidak akan pindah kepada kita kecuali jika anjing tersebut basah baik basah karena terkena air atau basahnya air liur lalu bersentuhan dengan kita biarpun kita dalam keadaan kering," kata Buya Yahya seperti dikutip Serambinews.com dari laman resmi buyayahya.org, Jumat (21/1/2022).
Baca juga: Inilah Tanda-tanda Orang yang Dicintai Allah Menurut Buya Yahya, Jika Alami Dua Hal Ini Bersyukurlah
Lanjut Buya Yahya, berbeda jika anjing kering dan tubuh kita yang kering jika bersetuhan tidak memindah najisnya anjing ke tubuh kita.
Artinya tubuh kita yang kering jika bersentuhan dengan anjing yang kering tidak menjadikan tubuh kita terkena najis.
Lalu bagaimana jika kita bersalaman dengan orang yang memegang anjing?