Penerbangan globalnya seharusnya memakan waktu tiga bulan, tetapi cuaca buruk yang tak henti-hentinya dan masalah visa terkadang membuatnya tidak bisa terbang selama berminggu-minggu, memperpanjang petualangannya sekitar dua bulan.
Pada hari Kamis, hujan, gerimis, sinar matahari, dan bahkan pelangi di atas bandara Kortrijk menunjukkan perubahan cuaca buruk yang sudah terlalu sering dia hadapi.
Setelah dia dikawal oleh formasi empat pesawat dalam bentuk V besar di sebagian besar Belgia, dia melakukan terbang lintas bandara sebelum akhirnya mendarat.
Setelah melambai ke kerumunan yang gembira, dia mengenakan bendera tiga warna Union Jack dan Belgia.
Dalam perjalanannya lebih dari 52.000 kilometer (28.000 mil laut), ia singgah di lima benua dan mengunjungi 41 negara.
Ia mengaku terkadang takut mati atau mendambakan kenyamanan rumah yang sederhana.
Terbang mengalir dalam darahnya karena kedua orang tuanya adalah pilot dan dia telah bepergian dengan pesawat kecil sejak dia berusia 6 tahun.
Pada usia 14, dia mulai menerbangkan pesawat sendiri.
Tak lama kemudian, mimpi terbang keliling dunia muncul di kepalanya.
“Tapi saya tidak pernah berpikir itu akan mungkin. Saya pikir itu terlalu sulit, terlalu berbahaya, terlalu mahal,” katanya.
Urusan uang, sponsor dan kontribusi orang-orang mengurusnya.
Tapi untuk faktor bahaya dan kesulitan tentu ia harus menanggungnya sendiri .
Rutherford mengaku ingin menanamkan semangat penerbangan kepada wanita dan gadis muda di seluruh dunia — dan antusiasme untuk studi dalam ilmu pasti, matematika, teknik, dan teknologi.
Pada bulan September dia ingin masuk ke universitas di Inggris atau Amerika Serikat untuk belajar teknik elektro. (AP News)
Baca juga: Dampak Banjir Awal Tahun 2022 Ribuan Hektare Padi di Aceh Utara Gagal Panen
Baca juga: Kisah Pilu Ahmad Afi, Dulu Jadi Pemain Timnas U-16, Kini Terbaring Lemah Karena Idap Penyakit Kronis
Baca juga: H Subarni Bangun Satu Mesjid, Diresmikan Bupati Bireuen
Tribunnews.com: Sempat Mampir ke Banda Aceh, Zara Rutherford Jadi Pilot Wanita Termuda yang Solo Keliling Dunia