Berita Abdya

Murid SD Pingsan Usai Divaksin, Anggota DPRK Abdya Minta Dinkes tak lempar Tanggung Jawab

Penulis: Rahmat Saputra
Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Aufar Marsha (8) seorang murid SDN 1 Blangpidie, di kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang pingsan seusai divaksin dirujuk ke RSU Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh, Jumat (21/1/2022) sore

Laporan Rahmat Saputra | Abdya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Anggota DPRK Aceh Barat Daya (Abdya), Julinardi meminta Dinas Kesehatan setempat tanggung jawab atas insiden pingsannya Muhammad Aufar Marsha (8) seorang murid SDN 1 Blangpidie, seusai disuntik vaksin.

“Saya meminta Dinas Kesehatan harus bertanggung jawab atas insiden pingsannya murid SD ini,” ujar anggota DPRK Abdya, Julinardi.

Karena, sebutnya, pasca pingsan itu, kini kondisi kaki kiri Aufar sulit digerakkan, dan telah dirujuk ke RSU Zainoel Abidin Banda Aceh, Jumat (21/1/2022) sore untuk penanganan lebih serius. 

“Ini persoalan serius, dinas jangan lempar tanggung jawab, apalagi sampai menyalahkan korban, ini tidak baik,” tegas politisi Hanura tersebut. 

Harusnya, lanjut Julinardi, dinas kesehatan memberikan pemahaman dan rasa aman kepada pasien dan keluarga pasien. “Ini penting, agar pihak keluarga lebih nyaman dan tenang,” pungkasnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Seorang murid SDN 1 Blangpidie, di kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Muhammad Aufar Marsha (8) pingsan seusai divaksin.

Informasi yang diperoleh Serambinews.com, anak dari pasangan Marhaban dan Firda itu, pingsan seusai mendapatkan vaksinasi, yang digelar pada Rabu (19/1/2022) di lapangan Persada Blangpidie.

Ia datang bersama anak-anak lainnya ke lokasi vaksinasi yang digelar di Lapangan Persada Blangpidie, sekira Pukul 9:00 WIB. Sekira pukul 10:00 WIB, Aufar mendapat giliran untuk disuntik vaksin.

Seusai divaksin, ia pun pergi menjumpai ibunya yang ikut menemani vaksinasi tersebut. Selang beberapa menit, Aufar pun pingsan, tepatnya saat ia sedang menuju ke arah ibunya yang menunggu sertifikat vaksin yang terpaut puluhan meter dari lokasi tempat penyuntikan.

Baca juga: Murid SD di Abdya Pingsan Seusai Divaksin

Baca juga: Murid SD di Abdya yang Pingsan Usai Disuntik Vaksin Dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh 

Melihat kondisi Aufar pingsan, petugas pun membawa Aufar ke rumah sakit menggunakan ambulance yang telah terparkir di lokasi. 

Paman Aufar, Tajul Fatah mengatakan, kondisi keponakan saat ini masih dalam kondisi sakit dan kaki sebelah kiri masih susah untuk digerakkan. “Iya masih dirawat, kaki kiri masih sudah digerakkan,” ujar Paman Aufar, Tajul Fatah kepada Serambinews.com, Jumat (21/1/2022).

Namun, Tajul membantah, bahwa keponakannya pingsan, karena takut jarum suntik. Untuk itu, ia meminta siapapun dan dinas kesehatan, agar tidak mencari-cari alasan, hingga menyalahkan korban.

“Kalau takut jarum suntik, jarumnya bisa patah, bukan pingsan. Karena, dia pingsan itu sekitar pukul 11.00 WIB tepatnya sedang menunggu Surat Vaksin, sedangkan dia datang ke lapangan persada Pukul 9.00 WIB,” terangnya.(*)

Berita Terkini