Berbagai perusahaan teknologi pun berlomba-lomba membuat "metaverse" versinya masing-masing.
Namun, CEO Microsoft, Satya Nadella, mengungkapkan bahwa konsep metaverse sebenarnya tak lain adalah seperti membuat game.
"Lihat apa yang terjadi di metaverse.
Apa itu metaverse? Metaverse pada dasarnya adalah tentang membuat game," kata Nadella.
Baca juga: Dorong Percepatan Persiapan Ibadah Haji dan Umrah 1443 H, Kemenag Pastikan Prosesnya Profesional
Menurut Nadella, membuat metaverse itu pada dasarnya adalah kemampuan menempatkan orang, tempat, dan benda dalam mesin fisika.
Lalu, semua orang, tempat, benda dalam mesin fisika tadi saling berhubungan.
Ia mencontohkan, di metaverse, seseorang dan kolega kerjanya bisa hadir di ruang rapat yang sama secara virtual yang diwakili menggunkan avatar.
Lalu dilengkapi dengan suara agar percakapan yang berlangsung layaknya benar-benar terjadi di sekeliling pengguna.
"Coba tebak? Tempat di mana kami telah melakukan itu semua selama ini adalah saat bermain game," tambah Nadella.
Bos Microsoft itu mengambil contoh game balap mobil keluaran Microsoft, Forza.
Dalam game tersebut, kata Nadella, pengguna sudah direpresentasikan dengan avatar.
Hanya saja avatar-nya bukan dalam bentuk karakter orang, melainkan mobil.
Layaknya konsep avatar di metaverse yang bisa didandani sedemikian rupa, kata Nadella, mobil miliknya di game Forza juga bisa dimodifikasi sesuai keinginan pengguna.
Baca juga: Layanan Ibadah Haji di GITEX Dubai Diserbu Pengunjung
Hal inilah membuat metaverse juga memiliki kosep yang sama dengan game, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari PCWorld, Jumat (4/2/2022).
Butuh kacamata VR Meski disamakan dengan game, metaverse agaknya tidak sesederhana seperti bermain game di ponsel, PC, ataupun konsol.