Berita Nasional

Ibadah Haji di Metaverse Tak Penuhi Syarat, MUI: Beberapa Ritual Butuh Kehadiran Fisik

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ASRORUN NIAM, Ketua MUI Bidang Fatwa

Pasalnya, pengalaman di metaverse akan sangat bergantung dengan teknologi canggih seperti kacamata Virtual Reality (VR) dan sarung canggih dengan teknologi haptic.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh pendiri Microsoft, Bill Gates pada Desember 2021 lalu.

Ketika itu, Gates sempat meramalkan bahwa pertemuan daring bakal diadakan di metaverse dalam dua-tiga tahun ke depan.

Gates mengatakan bahwa kacamata VR dan sarung tangan berteknologi haptic akan menjadi dua perangkat penting untuk menghadirkan pengalaman rapat virtual secara lebih nyata di metaverse.

Sebab, teknologi VR ini mampu menciptakan dunia simulasi 3D, mirip seperti dunia nyata atau dunia imajinasi sekalipun.

Simulasi 3D akan membuat kesan seolah-olah apa yang dilihat dengan VR adalah nyata.

Baca juga: Ibadah Haji Lebih Nyaman Bersama Pembiayaan Haji dari ACC Syariah

Sementara sarung tangan dengan teknologi haptic memungkinkan penggunanya seakan benar-benar menyentuh obyek virtual, sebab teknolgi ini mengaplikasikan sensasi sentuhan ke dalam interaksi manusia dengan komputer.

"Jadi kedua perangkat itu dapat menangkap ekspresi, bahasa tubuh, dan kualitas suara Anda secara akurat," tulis Gates.

Sejauh ini, kacamata VR memang sudah dimanfaatkan untuk keperluan bermain game atau video.

Meski begitu, menurut Gates, kebanyakan orang masih belum memiliki kacamata VR sekaligus sarung tangan haptic untuk mendapatkan pengalaman yang lebih nyata di metaverse.

Hal itulah yang disebut Gates bakal memperlambat adopsi virtual meeting di metaverse.(kompas.com)

Baca juga: Pandemi Telah Berdampak Atas Ibadah Haji dari Waktu ke Waktu, Wabah Kolera Sampai Covid-19

Baca juga: Arab Saudi Manfaatkan Teknologi Tinggi, Jaga Kenyamanan Jamaah Laksanakan Ibadah Haji

Berita Terkini