Untuk menstabilkan stok minyak goreng curah di Pasar Induk Lambaro dan Kampung Baru, menurut Aldy, pasokannya per minggu minimal lima mobil tangki berkapasaitas masing-masing 20 ton.
Iwan, pedagang gorengan mengatakan sejak langkanya minyak goreng curah di Pasar Induk Lambaro, aktivitas penjualan makanan gorengannya jadi terhambat.
Ungkapan yang hampir serupa juga dilontarkan Ainun, pedagang gorengan di Pasar Induk Lambaro.
"Kalau kita pergi ke Suzuya dan Indomaret, beli minyak goreng kemasan, hanya diberikan satu bungkus ukuran dua liter.
Untuk jualan gorengan mana cukup, harusnya minimal 20 kilogram,” tutur Ainun.
Dikonfirmasi Serambinews.com secara terpisah, Kadisperindag Aceh, Mohd Tanwir, langkanya minyak goreng curah sejak minggu pertama dan kedua Februari 2022, sudah disampaikan ke Kemendag di Jakarta.
Pihak Kementerian Perdagangan di Jakarta, kata Mohd Tanwir, sudah menginfokan kepadanya, bahwa Kemendag sudah memerintahkan penyalur minyak goreng curah di Medan untuk memasok kebutuhan yang telah disubsidi ini dan pedagang bisa menjual Rp 11.500/liter.
Tapi volume minyak goreng curah yang dipasok ke Aceh, jumlahnya masih terbatas, kata Tanwir, sehingga membuat kelangkaan minyak goreng curah, masih terus berlanjut sampai saat ini.
“Kondisi yang ada saat ini, terus kita pantau dan dilaporkan kepada Kemendag untuk dicarikan solusi yang terbaik, agar kelangkaan minyak goreng curah, tidak terus berlanjut sampai bulan puasa," ujar Mohd Tanwir. (*)