Feature

Kisah Kreatif Ridho, Anak Muda Aceh yang Merintis Usaha Jual Kopi Keliling Bermodalkan Mobil Tua

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ridho, penjual kopi keliling pakai mobil di sekitaran Jalan Tentara Pelajar, Merduati, Banda Aceh pada Minggu (13/2/2022) malam.

Baik itu dari sisi penjual maupun pembeli, trennya terus meningkat setiap tahun.

Meski demikian, ia berpesan bila memulai bisnis harus punya dua syarat, yakni hobi di bidang tersebut dan pandai melihat peluang bisnis.

Peluang bisnis dimaksud, lanjut Ridho, bukanlah yang sedang tren melainkan peluang berupa relasi, pengetahuan dan tempat dibesarkan.

Ia bercerita, punya latar belakang berkuliah di jurusan Teknik Pertanian Unsyiah (sekarang USK) dan pernah dibesarkan di lingkungan petani kopi membuatnya punya pemahaman yang cukup merintis bisnis tersebut.

"Cita-cita saya sejak lama bisa punya brand dari hasil pertanian, membantu pemerintah mengurangi pengangguran dengan membuka lapangan kerja seluas-luas, serta menjadi orang yang bermanfaat bagi orang banyak," ungkap Ridho sesekali melayani pembeli yang berdatangan.

Ia berpesan, anak-anak muda khususnya di Aceh supaya tidak pilih-pilih belajar banyak hal. Karena menurutnya, kesempatan bisa datang dari mana saja.

Ketika menemukan kesempatan yang cocok dan menghasilkan, baru kemudian fokus di sana.

Selanjutnya, kata Ridho, sebelum memulai bisnis, ikuti satu sosok terlebih dahulu.

Jadilah karyawan di awal dan mulai dari nol, supaya tahu proses secara fundamental dan punya strategi yang cukup dalam memulai usaha sehingga mampu meminimalisir risiko bisnis nantinya.

"Jangan karena banyak modal langsung mulai usaha, nanti gak tahu gimana proses belajarnya, bisa banyak rugi. Saya saja sempat dua kali rusak dan ganti mesin kopi espresso karena belum tahu celanya," kata Ridho.

Ia berharap, pihak berwenang juga dapat memberikan support kepada anak-anak muda di Aceh dalam berbisnis.

Kemudian saat ada yang berjualan di lapak tertentu, Ridho berujar pihak berwajib tidak sekadar mengusir para milenial atau masyarakat yang berjualan di sana, melainkan turut memberikan solusi.

"Buat teman-teman yang baru memulai usaha coffee car seperti ini, tetap semangat dan selalu kreatif. Kesuksesan selalu menyertai orang-orang yang tak berhenti belajar dan berikhtiar," pungkasnya.(*)

Berita Terkini