Mengenai hal tersebut, Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan penjelasan melalui sebuah dalil.
"Nabi bertanya kepada Sayyidah Aisyah, "Aisyah apakah ada sarapan pagi ini? lalu Aisyah menjawab, "Tidak ada makanan," Nabi lalu kembali menjawab, "Kalau tidak ada makanan aku puasa saja"," kata UAS menceritakan.
Hanya saja Ustaz Abdul Somad menuturkan kejadian di atas hanya dibolehkan saat umat muslim yang hendak berpuasa sunnah.
Seperti ketika hendak melaksanakan puasa di bulan Syaban, namun baru ingat pada siang harinya bahwa pada malam lupa berniat puasa, maka puasanya sah dan boleh dilanjutkan.
"Tapi ini dalam kasus puasa sunnah boleh," kata UAS.
Namun, berbeda perkara jika yang hendak dijalani adalah puasa wajib seperti puasa Ramadhan.
"Tapi dalam kasus puasa wajib tidak boleh," kata Ustaz Abdul Somad.
Baca juga: Berikut Penjelasan Ustaz soal Menangis, Apakah Membatalkan Puasa atau Tidak?
Ustaz Abdul Somad menjelaskan niat puasa wajib di bulan Ramadhan bisa dibacakan selepas shalat tarawih.
"Jika seseorang berniat melaksanakan puasa di malam hari, maka niat itu sudah cukup dia boleh makan atau minum setelah berniat, niatnya setelah tarawih," katanya.
Niat puasa juga disebutkan oleh Ustaz Abdul Somad tidak perlu diucapkan dengan bersuara.
"Tak perlu diucapkan, niatkan di dalam hati," katanya menganjurkan.
Hanya saja mungkin ada sebagian orang yang ragu jika hanya mengucapkan niat puasa di dalam hati saja, maka dari itu tidak masalah jika dibacakan dengan bersuara.
"Tapi bagi sebagian orang yang ragu-ragu maka ucapkanlah," kata Ustaz Abdul Somad lagi.
Baca juga: Jangan Sembarangan Minum Obat Penunda Haid saat Ramadhan, Ini Pandangan Islam Menurut Buya Yahya
"Jadi kalau besok puasa, niat hari ini sekali, nawaitu shouma ghodin an adha'i fardhi syahri romadhona hadihisshanati lillahi ta'alaa untuk satu hari," ujarnya.
Imam Syafii dan Ibnu Mundzir berpendapat bahwa niat harus dilakukan setiap malam selama bulan Ramadhan.