Ramadhan 2022

Selamat Datang Ramadhan, Inilah Keutamaan yang Tersimpan dalam Bulan Kemuliaan

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar, Deunong, Darul Imarah, Aceh Besar, Dr Tgk Sirajuddin Saman SPdI MA

Selamat Datang Ramadhan, Inilah Keutamaan yang Tersimpan dalam Bulan Kemuliaan

SERAMBINEWS.COM - Sebagian besar Umat Islam di Indonesia akan menjalankan ibadah wajib puasa Ramadhan pada Minggu, 3 April 2022.

Ramadhan merupakan bulan yang sangat mulia dibandingkan 11 bulan lainnya. Di bulan ini Allah turunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi para hamba-hamba-Nya.

Bulan Ramadhan juga merupakan waktu yang dinantikan semua umat muslim yang mengharapkan rahmat dari Allah swt.

Allah SWT wajibkan kita berpuasa pada-Nya selama sebulan penuh, seperti Firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 183.

Baca juga: Tukang Bangunan Tak Puasa Ramadhan, Apakah Pemilik Rumah Ikut Berdosa? Simak Penjelasan Buya Yahya

Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar, Deunong, Darul Imarah, Aceh Besar, Dr Tgk Sirajuddin Saman SPdI MA menyebut banyak keutamaan yang tersimpan dalam bulan Ramadhan.

“Pertama, pada bulan Ramadhan Allah swt berikan keberkahan kepada para hamba yang dengan ikhlas menjalankan ibadah puasa dan ibadah-ibdah lainnya,” katanya.

Keutamaan kedua, terang Tgk Sirajuddin, setiap hamba Allah yang baik tentu mengharapkan agar kesalahan-kesalahan yang pernah dia lakukan mendapat pengampunan dari-Nya.

Ia senantiasa melakukan taubat dengan sungguh-sungguh dan berharap agar pintu taubat selalu terbuka baginya dan semua dosanya diampuni.

“Para hamba Allah yang berpuasa pada bulan Ramadhan akan diampuni kesalahan dan dosa-dosanya. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Riwayat Bukhari dan Muslim,” terangnya.

Baca juga: Puasa Ramadhan Sebagai Alat Pembakar Dosa, Ujian dari Allah SWT Selama Satu Bulan

Selain itu, kata Tgk Sirajuddin, orang yang berpuasa di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala yang sangat jauh berbeda dengan ibadah-ibadah yang dilakuan pada bulan-bulan lainnya.

“Pada bulan Ramadhan akan diberikan imbalan yang istimewa bahkan dilipatgandakan (pahala) dari bulan bulan lainnya,” tambahnya.

Peraih gelar Doktor di UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu mengatakan bahwa banyak nilai yang dapat dipetik dalam pelaksanaan puasa Ramadhan.

“Kita di Indonesia akan berpuasa lebih kurang selama 12 jam. Dalam masa tersebut kita tidak makan, tidak minum dan menjaga diri dari semua yang dapat membatalkan puasa.

Kesabaran kita diuji, tetapi bagi para hamba Allah yang ikhlas berpuasa tentu dapat menjalaninya dengn baik,” katanya.

Ia mengajak agar nilai kesabaran ini harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Ketua MPU Aceh Ingatkan Main Game Berpotensi Menghilangkan Pahala Puasa

Bahwa Betapa ruginya kita bila pada saat berpuasa kita sanggup bersabar namun gagal menerapkannya dalam ibadah-ibadah yang lain maupun dalam menjalani kehidupan ini.

Kemudian keikhlasan, yakni melakukan sesuatu hanya mengharapkan ridha dan pahala dari Allah swt, bukan bertujuan supaya dipuji, dianggap hebat dan lainnya.  

“Seseorang yang melakukan amal disertai dengan tujuan-tujuan selain ridha-Nya disebut riya’, dan amal yang riya’ tidak nilainya di sisi Allah swt,” terang Tgk Sirajuddin.

Selanjutnya adalah nilai kejujuran. Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar mengatakan jujurnya orang yang berpuasa sungguh sangat luar biasa.

“Dia tidak akan makan atau minum walaupun sangat lapar dan haus serta tidak ada yang melihatnya. Dia akan menunggu sampai waktu berbuka tiba, setelah tiba waktunya berbuka barulah dia makan, minum dan lainnyam” terangnya.

Baca juga: Kultum Singkat Tarawih: Puasa Ramadhan Sebagai Wujud Ketaatan dan Peningkatan Kualitas Diri

Mestinya kejujuran seperti yang terdapat dalam puasa ini dapat diterapkan oleh setiap muslim dalam setiap sisi kehidupannya.

Seorang muslim yang telah tertanam nilai-nilai taqwa dalam hatinya akan bersikap jujur, dia tidak akan mengambil yang bukan haknya, bekerja jujur sesuai dengan yang telah diamanahkan  kepadanya, menyalurkan hak-hak orang lain sesuai dengan yang telah diatur, dan lain sebagainya.

“Marilah kita persiapkan ilmu sebagai bekal kita berpuasa, kita kaji kembali semua hal terkait puasa, baik fardhu dan rukunnya, syarat-syaratnya, yang membatalkannya, dan lain-lainnya,

sehingga kita yakin bahwa puasa kita sudah sesuai dengan yang diharapkan. Sebab ibadah tanpa didasari ilmu akan ditolak,” tutupnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca juga: BREAKING NEWS: Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H Jatuh pada Minggu 3 April 2022

RAMADHAN 2022

Berita Terkini