Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Pidie menyorot pasar swalayan di Pidie yang buka lebih awal pada Bulan Suci Ramadhan 1443 H.
Aktivitas pasar swalayan yang buka awal berpotensi mengganggu masyarakat yang menjalankan ibadah puasa.
"Warga mengeluhkan terhadap pasar swalayan yang buka lebih awal di pusat pasar Sigli. Sebab, dibukanya pasar swalayan lebih awal berpeluang mengganggu warga yang menjalankan ibadah puasa," kata
Wakil Ketua MPU Pidie, Drs Tgk Ilyas Abdullah, kepada Serambinews.com, Selasa (5/4/2022)
Untuk itu, kata Tgk Ilyas, Pemkab Pidie melalui dinas terkait supaya melayangkan surat kepada pemilik pasar swalayan untuk menghormati warga berpuasa.
Bahkan berdasarkan laporan warga adanya pasar swalayan yang tidak tutup di Bulan Suci Ramadhan.
Baca juga: BREAKING NEWS - Jelang Shalat Subuh, Api Kembali Membara di Suzuya Mall Banda Aceh
"Saya rasa Pemkab tidak berdiam diri membiarkan pasar swalayan membuka toko sesuka hatinya.
Aktivitas pasar swalayan harus ditentukan jadwal dibuka. Bulan Ramadhan harus dihormati," jelasnya.
Menurutnya, dalam UUPA pasal 126 ayat (1) memerintahkan setiap penduduk agama Islam di Aceh wajib mentaati dan mengamalkan syari'at Islam.
Sementara ayat (2) setiap orang yang bertempat tinggal atau berada di Aceh wajib menghormati pelaksanaan syari'at Islam.
Lalu, pasal 127 ayat (1) menyebutkan Pemerintahan Aceh dan pemerintahan kabupaten/kota bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelaksanaan syari'at Islam.
Baca juga: Ternyata Ada 9 Orang yang Boleh Tidak Puasa, Siapa Saja? Simak Penjelasannya
Dikatakan, berdasarkan UUPA, maka Pemerintahan Provinsi Aceh dan Pemkab Pidie bertanggung jawab dan berkewajiban untuk menertibkan aktivitas yang dapat menggangu kesucian Bulan Ramadhan.
Seperti penjualan kue-kue basah sejak pagi tanpa penertiban. Pasar swalayan juga menjual kue
"Saya rasa Forkopimda Pidie harus bergerak untuk memberikan pengarahan kepada pemilik pasar swalayan," jelasnya.
Selain itu, sebut Tgk Ilyas, warga tidak boleh membuang sampah dari sisa bekas penganan berbuka puasa.
Baca juga: Presiden China Xi Jinping Peringatkan Dampak Perang di Ukraina, Butuh Waktu Bertahun-tahun