Berita Luar Negeri

China Larang Warga Shanghai Bernyanyi di Malam Hari, Diumumkan Lewat Pesawat Tak Berawak

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri berjalan di jalan utama selama tahap kedua penguncian pandemi Covid-19 di distrik Jing'an, Shanghai pada 6 April 2022.

China Larang Warga Shanghai Bernyanyi di Malam Hari, Diumumkan Lewat Pesawat Tak Berawak

SERAMBINEWS.COM, BEIJING – Pemerintah China secara tegas telah melarang warga di Provinsi Shanghai untuk bernyanyi pada malam hari.

Hal itu terkait kasus penularan Covid-19 yang masif dan tinggi yang terjadi di kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Dikutip laporan Kosmo, Jumat (8/4/2022) Warga di kota Jiuting, Shanghai telah diperingatkan oleh otoritas kesehatan setempat untuk tidak bernyanyi selama masa karantina Covid-19.

Peringatan itu dikeluarkan melalui pesawat tak berawak pemerintah yang diterbangkan ke lingkungan itu.

“Kepada seluruh warga, harap patuhi semua pembatasan Covid-19 dan kendalikan perasaan untuk keluar dengan bebas seperti biasa. Jangan buka jendela atau bernyanyi," kata peringatan itu.

Petugas kesehatan, mengenakan alat pelindung diri (APD), berdiri di pos pemeriksaan di sebelah lingkungan selama penguncian COVID-19 di distrik Jing'an di Shanghai pada 8 April 2022. (Hector RETAMAL / AFP)

Baca juga: Angka Kesembuhan Covid-19 Tinggi di Aceh

Pengumuman drone tersebut juga menyebutkan, tindakan bernyanyi dapat meningkatkan risiko penyebaran virus.

Pengguna situs sosial Weibo mengungkapkan kemarahan mereka atas pengumuman drone dan mengatakan penduduk berteriak minta tolong dengan persediaan makanan alih-alih bernyanyi.

Sejumlah orang lain juga mengeluh bahwa jam malam yang ketat telah mencegah sumber-sumber bantuan dasar dikirim ke daerah tersebut.

Meskipun warga telah menghubungi otoritas setempat setiap hari, mereka belum menerima tanggapan apa pun. 

Pusat Pameran Jadi Rumah Sakit

Shanghai telah mengubah satu lagi pusat pameran menjadi rumah sakit darurat untuk menampung lebih banyak pasien Covid-19, di tengah lonjakan kasus.

Pusat Pameran dan Konvensi Nasional sedang disiapkan menjadi rumah sakit darurat terbesar di Shanghai, laporan VOA Indonesia.

Tempat ini akan menyediakan 40.000 tempat tidur untuk orang yang tertular Covid-19 tetapi menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala.

Shanghai Media Group milik pemerintah mengatakan semua persiapan itu akan selesai pada Jumat (8/4/2022).

Halaman
1234

Berita Terkini