Terakhir yakni tahap di mana sudah mampu menyisihkan tabungan sebesar 70 persen dari penghasilan.
Ini adalah pola mengatur keuangan ala-ala para 'calon sultan' karena sudah bisa menyisihkan uang untuk tabungan dengan jumlah yang lebih besar ketimbang gaya hidup.
Kunci menabung sebenarnya tinggal pada diri Anda sendiri, seberapa kuat menahan gaya hidup di masa kini untuk menikmati kesenangan yang lebih besar di masa yang akan datang.
Jangan membuat utang baru, seperti kredit untuk barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan dan hal-hal lain yang tidak penting.
Karena ini hanya akan menguras penghasilan Anda untuk hal yang sia-sia sekaligus mematikan program menabung Anda.
Untuk memudahkan berapa idealnya besaran dari jumlah penghasilan yang harus ditabung, bisa dengan mencatat dengan detail dan rapi berapa pengeluaran per bulannya.
Gunakan aplikasi pencatatan pengeluaran di App Store untuk mengetahui sebenarnya berapa besaran yang Anda keluarkan untuk kebutuhan pokok.
Nanti akan ketahuan ke mana saja alokasi-alokasi anggaran yang tidak penting dan sudah menguras dompet selama ini, sehingga bisa digeser untuk ditabung pada bulan-bulan berikutnya.
4. Mulai Investasi
Setelah menabung, pindahkan uang yang sudah disimpan itu ke instrumen investasi agar bisa berlipat dari dividen (bagi hasil) maupun capital gain (kenaikan).
Hanya saja perlu diingat, berinvestasi harus ke instrumen yang sudah berizin dan dilindungi oleh pemerintah. Hal ini untuk menghindari investasi bodong.
Bagi pemula bisa memulai dengan membuat tabungan emas seperti di Pegadaian atau bank-bank yang menyediakan fitur tersebut.
Diketahui harga emas akan terus naik setiap tahunnya dan jenis investasi ini minim risiko.
Dengan menabung di instrumen emas melalui tabungan emas bank atau Pegadaian, uang Anda akan terus meningkat nilainya dan menghindari tergerus oleh inflasi.
Selanjutnya bisa juga dengan memanfaatkan reksadana dalam berinvestasi.